nusabali

Sabtu-Minggu Pamedek Membeludak di Pura Besakih

Antrean Pamedek Nunggu Giliran Sembahyang Mengular

  • www.nusabali.com-sabtu-minggu-pamedek-membeludak-di-pura-besakih

AMLAPURA, NusaBali
Pamedek yang tangkil melakukan persembahyangan dalam rangka Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih membeludak pada akhir pekan, Sabtu (15/4) dan Minggu (16/4).

Saat hendak memasuki Pura Penataran Agung Besakih pamedek harus antre, bahkan ada yang sampai menunggu giliran hingga tiga jam lamanya. Selain itu, ribuan pamedek yang tangkil juga menyebabkan kemacetan. Kendaraan tampak merayap pelan mulai dari Objek Wisata Bukit Jambul, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Karangasem atau sejauh 8 kilometer menuju Pura Agung Besakih ke arah utara.

Pantauan NusaBali, pamedek sudah padat sejak pagi hari. Membeludaknya pamedek terjadi karena sebagian besar memilih tangkil pada hari libur akhir pekan Sabtu dan Minggu. Antrean kendaraan pamedek mulai terjadi dari Objek Wisata Bukit Jambul, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Karangasem atau 8 kilometer menuju Pura Agung Besakih ke arah utara.

Jalur tersebut merupakan pertemuan kendaraan pamedek dari Karangasem, Denpasar, Badung, Klungkung, Tabanan, Gianyar, Jembrana dan Bangli.

Sehingga kendaraan yang telah memasuki Desa Pesaban untuk menuju Pura Agung Besakih, bergerak sangat lambat. Untuk mencapai areal Terminal Kedundung, Desa Besakih atau Gedung Parkir Pura Manik Mas memerlukan waktu sekitar 4 jam.

Dari Desa Pesaban melintasi Desa Rendang, Desa Nongan, Desa Menanga, berlanjut melintasi tikungan Banjar Menanga Kangin dan Banjar Tegenan di Desa Menanga yang merupakan jalur rawan longsor, selanjutnya memasuki Desa Besakih. Pamedek yang menggunakan bus parkir di Terminal Banjar Kedundung, selanjutnya pamedek dilayani angkutan menggunakan shuttle bus mobil listrik menuju Gedung Parkir Pura Manik Mas Besakih. Sedangkan kendaraan roda empat dan roda dua milik pamedek, langsung parkir di Gedung Parkir Pura Manik Mas Besakih di gedung barat dan gedung timur dengan kapasitas 1.541 kendaraan roda empat.

Sebelum melanjutkan perjalanan, semua upakara bawaan pamedek wajib menjalani pemeriksaan, agar tidak ada tas plastik masuk pura. Sebagai penggantinya, petugas memberikan tas sekali pakai untuk tempat bunga dan keperluan lainnya.

Dari Gedung Parkir Pura Manik Mas Besakih semua pamedek berjalan kaki menuju Pura Pedharman atau Pura Penataran Agung Besakih ke arah utara sejauh sekitar 1 kilometer. Sehingga semua pamedek bertemu di satu jalur, berjalan kaki. Hanya pamedek lansia, anak-anak dan disabilitas dilayani shuttle bus listrik. Sehingga membeludaknya pamedek yang berjalan kaki terlihat sejak Candi Bentar Agung Pura Manik Mas Besakih, kemudian menyatu di jalur di antara kompleks Pura Pedharman dengan Pura Penataran Agung Besakih. Di jalur ini pamedek sempat tidak bergerak hingga 3 jam lamanya.

Pamedek yang akan ke areal persembahyangan menuju Pura Penataran Agung Besakih masuk melalui Candi Gelung Agung. “Pamedek membeludak sejak Sabtu (15/4) siang,” jelas Koordinator Pecalang Desa Adat Besakih Jro Mangku Wira. Salah satu pemedek, I Made Asta dari Banjar Kreteg, Desa Besakih, Kecamatan Bebandem mengaku antre di jalan raya sejak pukul 10.00 Wita dan tiba pukul 13.00 Wita. “Saya saat jalan kaki antre menuju Pura Penataran Agung Besakih selama 3 jam,” katanya.

Di bagian lain, Sekretaris Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Wayan Mastra mengatakan pihaknya terus memantau arus pamedek di jalan raya menuju Pura Besakih.

"Kami berjaga-jaga memantau arus kendaraan pamedek di jalur Desa Menanga menuju Pura Agung Besakih," ujar Wayan Mastra. Jika terjadi kemacetan, selama petugas masih bisa mengatur kendaraan yang tidak berkepentingan ke Pura Agung Besakih dialihkan. Sementara Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna terjun langsung bersama Kasat Lantas AKP Wahyu Joko, Kabag Operasional Kompol I Nengah Subangsawan dan Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana untuk mengatur dan mengurai kemacetan.

“Gedung parkir kendaraan roda empat sempat penuh, solusinya memanfaatkan lahan kosong untuk parkir,” jelas AKBP Ricko. Cara lain mengatasi kemacetan, petugas Satlantas Polres Karangasem mengalihkan truk-truk pengangkut galian C di Kecamatan Selat dan sekitarnya agar melintasi jalur menuju Kecamatan Sidemen, tidak lagi melintasi jalur Kecamatan Rendang, agar tidak bertemu dengan kendaraan pamedek. *k16

Komentar