nusabali

Pedagang Kaki Lima di Kuta Mulai Jualan Lagi

  • www.nusabali.com-pedagang-kaki-lima-di-kuta-mulai-jualan-lagi

Manfaatkan Bekas Taman Telajakan, Gunakan Gerobak Kreatif.

MANGUPURA, NusaBali

Para pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di lahan parkir di Jalan Pantai Kuta, akhirnya bisa bernafas lega. Mereka diizinkan kembali berjualan dengan memanfaatkan bekas taman telajakan yang ada di sepanjang Jalan Pantai Kuta.

Aspirasi dari para pedagang untuk memanfaatkan bekas taman telajakan akhirnya diakomodir sejumlah instansi. Alhasil mereka sudah mulai berjualan di lokasi tersebut, bahkan para pedagang juga memanfaatkan gerobak kreatif.

Salah seorang pedagang Nengah Jesna, mengatakan aktivitas berjualan para pedagang mulai dilakukan sejak Sabtu (8/4) lalu. Selain diperbolehkan berjualan dengan memanfaatkan bekas taman telajakan, para pedagang juga menggunakan fasilitas gerobak kreatif. Hal tersebut mengacu pada pembahasan yang belum lama ini dilaksanakan di DPRD Badung dengan melibatkan instansi terkait.

“Sudah diizinkan untuk berjualan. Selain itu, kami juga bisa menggunakan gerobak kreatif yang sementara ini ditempatkan di area parkir Gedung Pasar Seni Kuta dan sekitar Setra Asem Celagi Desa Adat Kuta,” kata Jesna, Senin (10/4).

Menurut Jesna, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bahkan sempat menerjunkan armada untuk memindahkan puluhan gerobak menuju bekas taman telajakan. Setelah pemindahan gerobak-gerobak itu, para pedagang sudah mulai berjualan sejak Sabtu. Diakui, hingga saat ini memang belum ada kebijakan tertulis dari Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sebagai tindak lanjut hasil pertemuan sebelumnya berkenaan dengan pemanfaatan bekas taman telajakan. “Tapi sebagai sosok pemimpin yang pro rakyat, kami yakin Bupati Giri Prasta bisa memahami kondisi yang dirasakan masyarakat. Terlebih pemanfaatan itu hanyalah bersifat sementara, bukan permanen,” katanya.

Dalam operasionalnya, para pedagang dipastikan akan senantiasa turut berkontribusi dalam menjaga keamanan, kenyamanan, serta kebersihan. Seperti kebersihan di sekitar area lapak masing-masing. Karena sebagai bagian dari warga Kuta, para pedagang tentunya menyadari pentingnya menjaga citra wilayah sebagai destinasi wisata. Di sisi lain, dengan memperhatikan jam operasional pedagang yang ada di dalam kawasan pantai, para pedagang bekas taman telajakan telah sepakat untuk mulai berjualan pada sore hari. Yakni sekitar pukul 17.00 Wita, dan tutup sekitar pukul 22.00 - 23.00 Wita.

“Gerobak pun kami posisikan menyesuaikan dengan luasan area bekas taman telajakan, sehingga ada yang menghadap ke jalan, ada ke utara, dan ada pula ke selatan. Yang penting intinya jangan sampai mengambil area kantong parkir ataupun trotoar,” katanya. *dar

Komentar