Dies Natalis VII STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Kejar Peningkatan Status Jadi Institut

Ketua STAHN Mpu Kuturan, Dr I Gede Suwindia SAg MA, menjelaskan usia tujuh tahun memang tergolong masih muda, bahkan dikategorikan anak-anak. Namun, berkat kerja keras seluruh civitas akademika, sejumlah pembangunan fisik sudah dilakukan. Seperti pembangunan dua unit gedung kelas, tembok panyengker, penataan landscape.

Selain fisik, STAHN Mpu Kuturan sebut Suwindia sudah  memiliki 15 prodi dengan rincian 12 prodi Pendidikan S1 dan 3 prodi pendidikan S2. Ke depan program pengembangan akan terus dilanjutkan dengan mengusulkan program S3. Peningkatan kualitas SDM juga sedang digenjot. Bahkan saat ini STAHN Mpu Kuturan sudah memiliki dua guru besar. Yakni Prof Dr I Nengah Bawa Atmadja dan Prof Dr I Made Suweta MSi.  “Saat ini memang status masih sekolah tinggi, tapi kami sudah layak naik kelas menjadi institut,” ucap Suwindia. 

Sejauh ini usulan yang telah disampaikan kepada Dirjen Bimas Hindu sedang berproses dan siap untuk divisitasi. Menurutnya, civitas akademika akan terus meningkatkan atmosfir akademik dan memberikan pengaruh positif dalam peningkatan SDM Hindu senusantara. Kepercayaan masyarakat juga disebutnya terus meningkat, untuk menyekolahkan anak-anaknya di STAHN Mpu Kuturan. Jumlah tersebut tergambar dari jumlah mahasiswa baru yang terus bertambah setiap tahunnya.  Tahun ini saja Suwindia menyebut slot untuk penerimaan mahasiswa baru seribu lebih. 

Sementara itu dalam peningkatan kualitas SDM, sejumlah dosen pengajar juga mulai melanjutkan studi jenjang Doktor di berbagai perguruan tinggi baik di Bali maupun di Jawa. Bahkan, dosen dan tenaga pendidik dan kependidikan juga sudah mengikuti kegiatan tes CAT serangkaian penerimaan PPPK di lingkup Kementerian Agama.

Di sisi lain perayaan Dies Natalis VII STAHN Mpu Kuturan juga diisi dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari lomba-lomba antar mahasiswa, kegiatan bakti sosial hingga potong tumpeng di acara puncak.@k23