nusabali

Waspada Dini Penyebaran Flu Burung, Bupati Bangli Terbitkan SE

  • www.nusabali.com-waspada-dini-penyebaran-flu-burung-bupati-bangli-terbitkan-se

BANGLI, NusaBali - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menerbitkan surat edaran (SE) tentang kewaspadaan dini terhadap penyebaran penyakit flu burung / avian influenza (AI) di Kabupaten Bangli. 

Dalam SE ini para peternak diingatkan untuk meningkatkan kebersihan, menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi berisiko.

Sejauh ini, di Bangli belum ditemukan kasus kematian unggas dalam jumlah besar. Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Made Alit Parwata mengatakan, Bupati Bangli menerbitkan SE serangkaian kewaspadaan dan kesiapsiagaan pengendalian dan penanggulangan highly pathogenic avian influenza (HPAI) di Bangli. Ada beberapa hal yang menjadi penekanan dan perlu untuk dilakukan.

"Diharapkan ada langkah strategis untuk bertindak preventif dan mitigasi risiko," jelasnya, Jumat (31/3).

Lanjutnya, hal yang perlu dilakukan masyarakat khususnya peternak unggas yakni menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Apabila terjadi kematian unggas dalam jumlah banyak dan secara mendadak, agar segera dilaporkan ke dinas. Kegiatan spraying disinfektan di tempat-tempat berisiko tinggi agar ditingkatkan. Selain itu, tidak memindahkan unggas sakit ke tempat lain agar penyakit flu burung tidak menyebar luas. "Dihimbau kepada peternak unggas hendaknya tidak menjual atau memotong unggas yang sakit. Untuk Pengepul dihimbau tidak membeli dan memotong unggas yang sakit," tegas Alit Parwata.

Lebih lanjut, pelaku usaha atau peternak agar tidak membuang bangkai unggas di daerah yang bisa menularkan penyakit Flu Burung contohnya sungai, selokan/got. Unggas yang mati harus dibakar atau dikubur.

Tidak kalah penting, masyarakat yang akan mengkonsumsi daging unggas agar memilih daging sehat dan pastikan telah dimasak dengan pemanasan di atas 80º C. Jika ada yang mengalami gejala demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, pilek, batuk dan gangguan pernafasan, setelah mengkonsumsi atau kontak langsung dengan unggas sakit atau berinteraksi dengan seseorang yang menderita pernafasan parah, untuk segera mendatangi layanan kesehatan mendapatkan tindakan lebih lanjut.

Terkait SE Bupati ini, telah disosiliasikan melalui perbekel maupun Lurah, sehingga dapat diteruskan kembali kepada masyarakat. "Kasus kematian unggas jumlah besar astungkara tidak terjadi di Bangli," ucapnya. Sementara itu untuk jumlah populasi ayam peterlur di Bangli 1.236.500 ekor. Sedangkan ayam pedaging 1.257.000 ekor. Ada juga itik puluhan ribu ekor.7esa

Komentar