nusabali

FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali

  • www.nusabali.com-fifa-batalkan-drawing-piala-dunia-u-20-di-bali

JAKARTA, NusaBali
Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali pada, Sabtu (25/3) pagi, meski federasi sepakbola dunia itu belum memberikan surat resmi kepada PSSI.

Demikian disampaikan Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga pada konferensi pers yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3).

Acara drawing untuk mengundi grup para peserta Piala Dunia U-20 awalnya direncanakan berlangsung di Bali pada 31 Maret. Namun diduga penolakan untuk menerima Timnas Israel berujung pada pembatalan acara tersebut. "Memang kami belum mendapatkan surat resmi dari FIFA. Tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan. Dan ini memang kami maklumi karena adanya penolakan kedatangan tim Israel. Sehingga dengan sendirinya, kan drawingnya tidak mungkin dilakukan tanpa keikutsertaan satu tim peserta," kata Arya.

Arya menyatakan PSSI memahami peliknya memisahkan antara urusan politik dan olahraga. Oleh sebab itu, Arya mengatakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri, serta kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai panitia penyelenggara lokal Piala Dunia U-20.

Erick juga disebutkan akan segera melaporkan situasi dan masalah yang dihadapi kepada Presiden Joko Widodo, untuk dapat mencari solusi terbaik. Ketua umum PSSI juga berharap akan membuka komunikasi dengan FIFA dalam waktu dekat, untuk bisa mendapatkan jalan keluar. "Kita kan PSSI dalam posisi penyelenggara, pertama (mereka) menolak kehadiran (timnas Israel), kemudian drawing, jadi kita juga akhirnya susah, nggak bisa lagi meminta untuk di sana," tuturnya

Arya menambahkan bahwa masalah Piala Dunia U-20 ini dapat menyebabkan Indonesia dijatuhi hukuman oleh FIFA. Sebab sejak awal Indonesia sudah mengajukan diri menjadi tuan rumah dengan segala konsekuensinya, namun kemudian gagal memenuhinya maka dapat disebut bahwa Indonesia telah melanggar sendiri apa yang telah disepakati sebelumnya.

"Tahun 2018 kita pernah dibanned juga, pernah kita alami, jadi bukan sesuatu yang baru bahwa kita mengalami itu dan kita kan nggak mau itu bakal terjadi lagi di kita. Di samping kita tidak bisa ikut pertandingan internasional, juga ke dalamnya semua Liga kita ini terdaftar dan diakui oleh FIFA, Liga 1, Liga 2, Liga 3 ini diakui FIFA dengan seandainya kita dikucilkan maka Liga kita ini kan nggak ada lagi nanti," tutur Arya. Bali merupakan salah satu dari enam lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20. Selain Bali, gelaran prestisius itu rencananya juga akan berlangsung di Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Palembang.

Sementara Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali menyayangkan Drawing Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan pada, Jumat (31/3) nanti di Taman Budaya Bali (Art Center) Denpasar dibatalkan oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Diduga pembatalan terjadi akibat imbas adanya penolakan terhadap Timnas Israel. Asprov PSSI Bali pun berharap pembatalan drawing tidak dibarengi sanksi lainnya oleh FIFA.

"Pada intinya kami sangat menyayangkan pembatalan drawing, ini sebagai sinyal korban pertama karena penolakan terhadap Timnas Israel, semestinya drawing tetap berjalan seandainya semuanya bisa membedakan antara politik dan olahraga," ucap Executive Committee (Exco) Asprov PSSI Bali, Wayan Artanayasa, Minggu kemarin. Dosen FOK Undiksha Singaraja ini mengatakan mestinya drawing tetap ada di Bali, sebagai suatu kebanggaan tersendiri di mata dunia.

Dia pun berharap jangan sampai ada korban selanjutnya, dalam hal ini sanksi dari FIFA. Apalagi Bali dalam hal ini Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar sampai dicoret sebagai salah satu venue penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Jadi, momen yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat ini diharapkan tetap berjalan sebagaimana mestinya. "Penolakan terhadap Timnas Israel memang berakibat fatal, ini yang sangat kita sayangkan," tutur Artanayasa.

Sementara itu Ketum Asprov PSSI Bali, I Ketut Suardana mengakui Asprov PSSI Bali sifatnya hanya sebagai kepanjangan tangan PSSI Pusat, jika dibutuhkan pihaknya pasti selalu siap. "Dalam ajang World Cup U-20 tahun 2023 ini, Indonesia sebagai tuan rumah ya kita sama-sama tahu ada permasalahan yang agak pelik, adanya penolakan di beberapa Provinsi terkait penampilan Timnas Israel, tentunya memusingkan otoritas bola tanah air dan FIFA tentunya membuat gerah pencinta bola kita," terang Suardana.

Owner Klub Tunas Muda Ubud, Gianyar ini mengatakan dewasa ini sepakbola adalah industri besar, urusan sepakbola tidak sesimpel yang diperkirakan, tetapi sangat kompleks sekali.

Dia berharap urusan penolakan Timnas Israel di beberapa provinsi membuat PSSI, FIFA, Pemerintah Pusat dan daerah dapat mencari solusi yang baik, sehingga perhelatan World Cup U-20 bisa berlangsung sebagai mestinya. Suardana menegaskan meskipun drawing ditunda, jadwal Piala Dunia U-20 masih tetap digelar sesuai jadwal pada 20 Mei-11 Juni 2023. *dek, ant

Komentar