nusabali

Diminati Wisatawan, Upacara Tumpek Uye di Bali Safari Jadi Atraksi Tambahan

  • www.nusabali.com-diminati-wisatawan-upacara-tumpek-uye-di-bali-safari-jadi-atraksi-tambahan
  • www.nusabali.com-diminati-wisatawan-upacara-tumpek-uye-di-bali-safari-jadi-atraksi-tambahan
  • www.nusabali.com-diminati-wisatawan-upacara-tumpek-uye-di-bali-safari-jadi-atraksi-tambahan

GIANYAR, NusaBali.com – Suasana berbeda terlihat di Bali Safari and Marine Park, sebagai lembaga konservasi satwa di Bali serangkaian dengan hari Raya Tumpek Uye atau Tumpek Kandang pada Saniscara Kliwon Uye,  Sabtu (25/3/2023) sore.

Gelaran ini menjadi salah satu hal menarik bagi para pengunjung manca negara dan lokal yang datang untuk menyaksikan. Sehingga hal ini bisa menjadi salah satu momen yang langka bagi mereka, maka tak ayal para pengunjung mengambil handphonenya untuk mengabadikan momen.

Husbandry Manager Bali Safari Park, Ayudis Husadhi mengatakan pelaksanaan Tumpek Kandang ini merupakan salah satu wujud rasa syukur kami kepada Tuhan. Di Bali Safari Park sendiri, upacara ini juga sebagai wujud rasa kasih sayang terhadap satwa-satwa yang pihaknya pelihara.

“Melalui persembahyangan ini, kami berdoa agar satwa-satwa di Bali Safari Park bisa hidup dengan sehat, sejahtera dan dapat berkembang biak dengan baik,” ujarnya pada (25/3/2023) sore.

Digelar sangat khidmat, upacara dimulai pada pukul 16.30 Wita berlokasi di Banyan Area Bali Safari Park. Prosesi persembahyangan pun dipimpin oleh Jero Mangku, Toh Jiwa dan dihadiri oleh 15 Keeper satwa serta satwa-satwa di Bali Safari Park. Satwa-satwa yang turut serta yaitu bayi orangutan, ular, burung, sapi, iguana, kuda poni hingga gajah Sumatera.

Satwa-satwa ini didoakan, sembari dipercikan dengan tirta atau air suci. Mereka pun seolah sudah mengerti dan dengan tenang melaksanakan prosesi persembahyangan bersama para keeper. Satwa yang dihadirkan ini sebagai ‘perwakilan’ simbolis dari satwa lainnya. Karena air suci kemudian dibagikan ke masing-masing kandang.

Upacara Tumpek Kandang yang digelar setiap enam bulan sekali pada atau 210 hari sekali tepatnya Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Uye sebagai wujud rasa terimakasih kepada Sang Hyang Rare-Angon, Dewa Satwa. 


Berasal dari dua kata yaitu 'Tumpek' berarti Sabtu dan 'Kandang' berarti satwa peliharaan atau ternak, Tumpek Kandang dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan terimakasih atas karunia-Nya melimpahkan kemakmuran kepada manusia melalui kehadiran para satwa yang telah membantu kegiatan manusia tersebut.

Sebagai informasi tambahan, Bali Safari Park telah berhasil mengembangbiakkan berbagai satwa-satwa terancam punah. Dalam satu tahun belakangan ini, terdapat 16 ekor anakan Komodo berhasil menetas secara alami di Bali Safari Park pada Bulan Maret 2022. Selain itu ada anakan babirusa yang berhasil lahir bulan Mei 2022 kemarin.

Sedangkan, pada tahun 2021 di Bali Safari Park juga telah berhasil lahir 2 ekor anakan Hyena, 1 ekor anakan Zebra Chapman serta 1 ekor anakan Pygmy Hippo.

Bahkan bertepatan pada Minggu (9/4/2023) nanti Bali Safari akan memperingati hari ulang tahun bayi Jerapah bernama Corona yang telah sukses dilahirkan pada tahun 2020 silam.

“Diharapkan dengan dilaksanakannya upacara Tumpek Kandang di Bali Safari Park, satwa-satwa liar bisa terus lestari dan terus tumbuh dengan baik. Sehingga tercipta keseimbangan alam dan ekosistem di bumi,” pungkasnya. *ris




Komentar