Dua Bayi Lahir Saat Nyepi di RS Bali Mandara
NICU Terima Tiga Pasien Bayi Rujukan
DENPASAR, NusaBali
RSUD Bali Mandara membantu proses kelahiran dua bayi pada saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945, Rabu (22/3).
Dua bayi berjenis kelamin perempuan dan laki-laki lahir secara seksio sesarea (operasi sesar). Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Anak RSUD Bali Mandara (RSBM) dr Ida Ayu Sri Kusuma Dewi MSc SpA MARS, menyampaikan kedua ibu bayi tersebut datang bersama suami masing-masing ke UGD RSBM karena merasa sudah mendekati waktu melahirkan.
“Mereka datang sendiri karena sudah nyeri sekali perutnya,” ujar dr Dayu kepada NusaBali, Jumat (24/3). Dokter Dayu yang juga ikut langsung menangani proses kelahiran kedua bayi menuturkan, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui denyut jantung bayi perempuan abnormal sehingga harus segera dilahirkan (dengan operasi sesar). Sementara itu ibu hamil dengan bayi laki-laki juga harus segera dioperasi karena usia kandungannya sudah menginjak 42 minggu, melebihi batas normal.
Kedua pasien ibu hamil tersebut akhirnya melakukan operasi sesar pada siang hari sekitar pukul 11.00 Wita (bayi perempuan) dan 12.00 Wita (bayi laki-laki). Kondisi kedua bayi dan ibunya dalam keadaan baik dan telah diizinkan pulang oleh dokter pada Jumat kemarin.
Dokter Dayu menyampaikan, dokter, perawat, dan bidan RSBM telah siaga jika ada pasien ibu hamil ataupun anak yang memerlukan bantuan penanganan saat Nyepi. Pada Nyepi kali ini ada sekitar 25 petugas terdiri dari dokter kandungan, dokter anak, dokter anestesi, perawat, dan bidan yang berjaga.
Ditambahkannya, pihaknya juga sudah dilengkapi dengan surat perintah dari manajemen RSBM, sehingga jika harus ikut menjemput pasien bisa berkoordinasi dengan pecalang atau petugas desa adat.
Di samping membantu persalinan dua ibu hamil, ruang anak RSBM pada saat Nyepi juga menerima tiga pasien bayi yang harus menjalani perawatan intensif di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Dokter Dayu mengatakan ketiga bayi tidak dilahirkan dalam kondisi prematur, namun memang memiliki keluhan. Dua bayi merupakan rujukan rumah sakit swasta di Gianyar yang tidak memiliki ruangan NICU. Sementara satu bayi datang dengan keluhan sesak napas setelah dilahirkan beberapa hari. “Saya tidak tidur waktu Nyepi, dari Pangerupukan ramai sekali,” kata dr Dayu. *cr78
“Mereka datang sendiri karena sudah nyeri sekali perutnya,” ujar dr Dayu kepada NusaBali, Jumat (24/3). Dokter Dayu yang juga ikut langsung menangani proses kelahiran kedua bayi menuturkan, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui denyut jantung bayi perempuan abnormal sehingga harus segera dilahirkan (dengan operasi sesar). Sementara itu ibu hamil dengan bayi laki-laki juga harus segera dioperasi karena usia kandungannya sudah menginjak 42 minggu, melebihi batas normal.
Kedua pasien ibu hamil tersebut akhirnya melakukan operasi sesar pada siang hari sekitar pukul 11.00 Wita (bayi perempuan) dan 12.00 Wita (bayi laki-laki). Kondisi kedua bayi dan ibunya dalam keadaan baik dan telah diizinkan pulang oleh dokter pada Jumat kemarin.
Dokter Dayu menyampaikan, dokter, perawat, dan bidan RSBM telah siaga jika ada pasien ibu hamil ataupun anak yang memerlukan bantuan penanganan saat Nyepi. Pada Nyepi kali ini ada sekitar 25 petugas terdiri dari dokter kandungan, dokter anak, dokter anestesi, perawat, dan bidan yang berjaga.
Ditambahkannya, pihaknya juga sudah dilengkapi dengan surat perintah dari manajemen RSBM, sehingga jika harus ikut menjemput pasien bisa berkoordinasi dengan pecalang atau petugas desa adat.
Di samping membantu persalinan dua ibu hamil, ruang anak RSBM pada saat Nyepi juga menerima tiga pasien bayi yang harus menjalani perawatan intensif di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit).
Dokter Dayu mengatakan ketiga bayi tidak dilahirkan dalam kondisi prematur, namun memang memiliki keluhan. Dua bayi merupakan rujukan rumah sakit swasta di Gianyar yang tidak memiliki ruangan NICU. Sementara satu bayi datang dengan keluhan sesak napas setelah dilahirkan beberapa hari. “Saya tidak tidur waktu Nyepi, dari Pangerupukan ramai sekali,” kata dr Dayu. *cr78
1
Komentar