nusabali

Wagub Bali Sebut Usaha Nasi 'Jinggo' Selamatkan Ekonomi Daerah

  • www.nusabali.com-wagub-bali-sebut-usaha-nasi-jinggo-selamatkan-ekonomi-daerah

DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyebut usaha mikro kecil (UMK) yang menjual kuliner nasi ‘jinggo’ menyelamatkan ekonomi Pulau Dewata saat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Hal ini ditegaskan Cok Ace ketika membuka pusat perbelanjaan Living World di Denpasar. “Tidak bisa dipungkiri (ekonomi) Bali terpuruk dari 34 provinsi, tapi dengan UMKM saat itu mikro kecil, (dagang) nasi jinggo dan sebagainya, ini menyelamatkan kami,” kata Cok Ace, seperti dilansir Antara, Jumat (25/3).

Nasi ‘jinggo’ adalah makanan berisi nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang dan biasanya berisi di antaranya mi goreng, irisan telur, ayam suwir, serundeng serta sambal. Harga nasi ‘jinggo’ di Pulau Dewata dijual rata-rata Rp 5.000 per bungkus.

Menurut dia, banyaknya tenaga kerja yang harus diputus hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan saat pandemi Covid-19, jumlahnya sekitar 500 ribu hingga 600 ribu. Alhasil mereka beralih menjadi pedagang. Salah satunya kuliner nasi ‘jinggo’.

“Artinya banyak tenaga kerja beralih profesi menjadi petani, pedagang kecil termasuk usaha mikro kecil. Mereka masih bisa bertahan. Saat itu kami khawatir, karena ini urusan perut bisa menjadi aksi kriminal, tapi untungnya Bali tidak sampai demikian,” ucapnya.

Di sisi lain, dua tahun setelah pandemi ekonomi Bali mulai bangkit, kini menjadi salah satu incaran para pelaku usaha termasuk jaringan bisnis ritel atau pusat perbelanjaan untuk melebarkan sayap di Pulau Dewata. Dia pun mengapresiasi ekspansi bisnis itu di tengah menjamurnya usaha digital sebagai dampak pandemi Covid-19.

“Beberapa tahun terakhir saat Covid-19 banyak teman pelaku usaha berguguran, berkembang cara belanja online. Ini saya salut sekali. Bali masih memberikan harapan bagi usaha bergerak seperti mal terpadu,” ucapnya.

BPS Bali sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi positif pada 2022, sebesar 4,84 persen. Capaian itu meroket dibandingkan 2021 yang tumbuh negatif 2,47 persen. Realisasi pertumbuhan ekonomi Bali pada 2022 itu juga menjadi titik balik setelah pada 2020 mengalami kontraksi parah hingga 9,31 persen. *ant

Komentar