nusabali

Lomba Makan Buah, Wajib Habiskan 1 Kilogram

  • www.nusabali.com-lomba-makan-buah-wajib-habiskan-1-kilogram

SINGARAJA, NusaBali
Puluhan peserta berjajar di meja yang sudah disiapkan panitia HUT Kota Singaraja ke-419 di Taman Kota untuk mengikuti lomba makan buah, Jumat (24/3) pagi.

Di hadapan mereka sudah tersaji satu ingka buah berbagai jenis buah lokal hasil petani Buleleng. Peserta lomba wajib menghabiskan buah-buahan yang beratnya kurang lebih satu kilogram.

Lomba makan buah ini baru pertama kali diadakan di Buleleng. Peserta yang berhasil melahap dan menghabiskan buah dengan waktu tercepat akan ditetapkan sebagai pemenang. Satu kilo buah-buahan ini terdiri dari pisang hijau, pisang cavendish, rambutan, jeruk, salak, anggur hingga duku.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta mengatakan, lomba makan buah ini merupakan upaya untuk memasyarakatkan kembali buah lokal Buleleng. Baik untuk sarana upakara, konsumsi sehari-hari maupun suplai buah ke he hotel. Upaya ini disebut Sumiarta sudah dimulai sejak 3 tahun lalu dengan gebyar buah lokal. Namun saat ini kembali digencarkan lagi mengingat sudah ada payung hukum dengan terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 99 Tahun 2018 tentang pemanfaatan buah lokal.

“Rencananya ke depan pemanfaatan buah lokal akan digencarkan lagi bisa lewat festival misalnya. Sejauh ini masih diserap untuk kebutuhan lokal saja, sedangkan yang masuk ke hotel ini yang nanti perlu dimaksimalkan,” terang Sumiarta.

Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana yang membuka acara mengatakan produksi buah lokal di Buleleng merupakan salah satu potensi hortikultura. Potensi besar ini dibangkitkan untuk meningkatkan perekonomian Buleleng.

Meski kenyataannya di lapangan buah lokal Buleleng masih harus bersaing dengan buah impor yang digemari masyarakat. Namun dia meyakini kualitas buah lokal Buleleng tidak kalah jauh dengan buah lainnya. Lomba makan buah serangkaian HUT Kota juga jadikan momentum mendorong masyarakat mencintai dan mengkonsumsi produk buah lokal.

“Pada prinsipnya transformasi ekonomi adalah menggairahkan sebuah potensi untuk mendorong ekonomi kita bergerak. Contohnya seperti hari ini lomba makan buah, gemar makan ikan nanti saat puncak kita siapkan 1 ton ikan hasil tangkapan nelayan yang juga menjadi potensi Buleleng dengan garis pantai terpanjang di Bali,” terang dia. *k23

Komentar