nusabali

Tradisi Hari Ngembak Gni di Malet, Bangli

Warga Saling Kunjungi dan Berbagi Makanan

  • www.nusabali.com-tradisi-hari-ngembak-gni-di-malet-bangli

BANGLI, NusaBali
Hari Ngembak Gni, sehari setelah Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Kamis (23/3), disambut meriah oleh krama (warga) Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli.

Tradisi Ngembak Gni ditandai, di setiap pekarangan rumah warga disiapkan pelbagai jenis makanan. Warga yang berkunjung ke pekarangan rumah itu diperkenankan mengambil makanan tersebut.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari tersebut bertujuan untuk saling mengeratkan hubungan antarwarga. Tradisi ini berlangsung kembal pascapandemi Covid-19, tahun 2000, 2021, dan 2022.

Ketua Kerta Desa Malet Gusti I Gusti Mangku Rijasa mengatakan setalah melaksanakan Catur Brata Penyepian, warga melaksanakan tradisi Ngembak Gni. Tradisi yang sudah diwariskan secara turun- menurun ini, antara lain, warga saling mengunjungi dari satu rumah ke rumah lainnya. Di masing-masing rumah atau kepala keluarga menyediakan makanan dan  minuman. "Makanan dan minuman diberikan untuk warga yang datang berkunjung," jelasnya.

Makanan yang disiapkan, yakni nasi, lauk pauk, makan ringan (snack) dan juga jaja tradisional. Seperti sumping, bubur kacang hijau, dan lainnya. Tradisi yang dilaksanakan setahun sekali ini dimaksudkan untuk mendekatkan warga dan menjaga komunikasi. "Ini untuk mendekatan kekerabatan atau silahturahmi antarwarga," ujarnya.

Warga yang berkunjung boleh mengambil makanan sepuasnya, baik itu untuk dimakan di tempat atau pun dibawa pulang. Sejak pagi warga sudah saling mengunjungi satu sama lain. Diakui, tradisi ini sempat tidak terlaksana akibat pandemi Covid-19. Pada tahun ini tradisi ini dilaksanakan kembali. "Tidak hanya warga Banjar Malet Gusti, kadang warga banjar sekitar ada yang berkunjung ke rumah warga di Malet," kata Gusti Mangku Rijasa.

Dikatakan, dalam Ngembak Gni ini, terlihat anak-anak begitu antusias. Bahkan untuk menyambut tahun baru saka ini, Anak-anak mengenakan pakaian baru. Di Banjar Malet Gusti sendiri terdiri dari 111 kepala keluarga. "Dengan dilaksanakan tradisi ini, harapan kami kekerabatan, rasa kekeluargaan bisa terus dibina sehingga hubungan harmonis antar seluruh warga bisa terus terjaga," sambungnya.*esa

Komentar