nusabali

ODGJ di Tabanan Aniaya Istri Hingga Tewas

  • www.nusabali.com-odgj-di-tabanan-aniaya-istri-hingga-tewas

TABANAN, NusaBali.com -  Seorang warga berstatus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Banjar Pakandelan, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan mengamuk pada malam pangerupukan, Selasa (21/3) malam. ODGJ bernama I Wayan Nuaba, 48, menganiaya istrinya sendiri, Ni Nyoman Suwirni Asih, 47, hingga tewas.

Diduga korban dibunuh dengan cara kepala korban dibenturkan ke dinding hingga dipukul menggunakan botol bir.

Bahkan sebelum ditemukan tewas, korban sempat ditidurkan dan diselimuti di atas kasur oleh pelaku. Hingga akhirnya anak korban yang pulang usai menonton ogoh-ogoh terkejut melihat ibunya penuh luka lebam di bagian muka. 

Karena takut mereka pun langsung menginformasikan kepada keluarga terdekat. Pelaku juga sempat mengatakan kepada anaknya bahwa ibunya usai jatuh. Kini pelaku sudah diamankan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.

Informasi yang berhasil dihimpun peristiwa maut ini terjadi sekitar pukul 22.00 Wita. Kasus terungkap saat kedua putri korban Ni Putu Ririn Apsari Dewi, 21, dan Ni Made Candra Wati, 11, pulang usai mengikuti pengarakan ogoh-ogoh.

Saat tiba di rumah sang ibu ditemukan dalam sudah ditidurkan di atas kasur dengan kondisi diselimuti kain serta bagian muka dipenuhi luka lebam.

Mereka sempat bertanya kepada ayahnya (pelaku) dan dijawab, ibunya usai jatuh. Namun mereka ini ketakutan mengingat ayahnya diketahui ODGJ. Akhirnya putri korban langsung menginformasikan kepada keluarga terdekat atau kepada adik pelaku yang masih satu banjar.  

Atas informasi tersebut, peristiwa ini pun langsung dilaporkan kepada aparat desa. Selasa malam itu pun atau sekitar pukul 02.00 dini hari pelaku langsung berhasil diamankan petugas Dalmas Polres Tabanan.

Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Sutika mengkonfirmasi peristiwa pembunuhan tersebut. Yang membunuh adalah pelaku Nyoman Nuaba yang notabene penderita OGJ sejak lama dan sudah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa. 

“Saat kejadian kondisi rumah memang sepi, hanya ada mereka (pelaku dan korban) sebab anaknya sedang menyaksikan pengarakan ogoh-ogoh,” jelas Kapolsek AKP I Nyoman Sutika, Kamis (23/3).

Sementara itu Perbekel Desa Sangketan I Komang Sugiarta menerangkan, pelaku Nyoman Nuaba ini memang sudah sakit lama. Keseharianya bekerja sebagai buruh serabutan dan juga petani. “Kalau istrinya ini pedagang warung kecil di areal Pura Tamba Waras,” jelasnya.

Terpisah adik kandung pelaku, I Nyoman Sukadana mengaku tak mengetahui persis kejadian. Sebab rumah mereka meskipun satu banjar lokasinya berjauhan. Hingga akhirnya keponakan korban mencari ke rumah menginformasikan bahwa ibunya sudah meninggal. "Kami langsung hubungi perbekel untuk penanganan," jelasnya.

Menurut dia, kakaknya ini sudah sakit lama tahun 2000 an. Diprediksi sakit jiwanya ini karena ayahnya meninggal sehingga sampai sekarang masih diderita. "Sudah pernah dirawat di RSJ Bangli tetapi kambuh lagi. sering memang kambuh, kambuhnya ngancam-ngancam saya sering diancam," akunya.*des

Komentar