nusabali

Di Tusan, Ogoh-ogoh Raksasa Naik Hardtop

Visualisasi Keserakahan Pemburu Satwa

  • www.nusabali.com-di-tusan-ogoh-ogoh-raksasa-naik-hardtop

SEMARAPURA, NusaBali
Sekaa Teruna (ST) Werdhi Mandala, Banjar Kawan, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, membuat Ogoh-ogoh raksasa bermobil Hardtop. Ogoh-ogoh tersebut unik karena menonjolkan bentuk mobil Hardtop. Roda mobil-mobilan ini bisa berputar.

Karya ini menunjukkan Ogoh-ogoh tidak hanya sebagai bentuk seni dan kreativitas para generasi muda di Bali. Namun juga sebagai media untuk mengungkapkan keresahan akan fenomena yang terjadi di masyarakat.

Pembuatan Ogoh-ogoh raksasa mengendarai mobil Hardtop ini bukan tanpa alasan. Mengingat mobil Hardtop ini sangat identik dengan pemburu. Sehingga penggagas Ogoh-ogoh tersebut, ingin memvisualkan bagaimana seorang pemburu satwa diibaratkan sebagai raksasa yang aktivitasnya dapat merusak ekosistem dan alam.

Menurut penggagas Ogoh-ogoh, I Wayan Teja Argapa, mengatakan konsep Ogoh-ogoh ini, ada raksasa dan mobil. Ceritanya, pemburu dan nanti didatangi mahluk gaib (Bhuta Kala). Baginya, Ogoh-ogoh tersebut merupakan ungkapan keresahan dirinya, melihat masih maraknya pemburuan satwa liar di habitat aslinya. Sampai beberapa desa bahkan membuat pararem khusus untum berburu di wilayah desa adat.

"Masalah pemburuan satwa ini yang menjadi ide pembuatan Ogoh-ogoh tersebut. Ini maksudnya agar warga tidak lagi memburu. Kalau buru hama boleh, kalau memburu satwa seperti burung itu tidak boleh," ujar Teja, Sabtu (18/3).

Ogoh-ogoh tersebut walau bentuknya agak kompleks, namun tetap menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Karena bentuknya yang unik, proses pembuatan Ogoh-ogoh itu kerap menjadi tontonan warga. Pembuatan Ogoh-ogoh berupa mobil dan raksasa tersebut digarap sejak Januari 2023 lalu. "Untuk biaya yang dihabiskan lebih dari Rp 7 juta dan memang suka buat Ogoh-ogoh yang agak beda dengan yang lain," ujar Teja.*wan

Komentar