nusabali

Jero Apel Live Painting: Karya Dilelang, Hasil Didonasikan

  • www.nusabali.com-jero-apel-live-painting-karya-dilelang-hasil-didonasikan
  • www.nusabali.com-jero-apel-live-painting-karya-dilelang-hasil-didonasikan

MANGUPURAN, NusaBali.com - I Wayan Hendrawan alias Jero Apel dikenal sebagai seorang seniman asal Sanur ini, menggalang dana untuk siswa-siswi SLB Negeri 1 Badung. Ia menciptakan sebuah karya luar biasa bergaya ekspresionis dengan ciri khas penggunaan aksara Bali sebagai aksennya. Aksi live painting itu ia lakukan di The Westin Resort Nusa Dua Bali pada acara Celebrate Balines New Year, Jumat (17/3/2023) sore.

Karyanya menampilkan gambar seorang gadis Bali yang berwarna gelap terang dan menampilkan bunga-bunga di dekat sosok gadis tersebut. Jero Apel menerangkan sebelum melakukan aksinya menggurat di atas media canvas, ia sedikit kebingunan inspirasi apa yang akan dituangkan.

“Sebelum mulai saya masih memikirkan apa yang harus dibuat. Setelah saya teringat bahwa ini akan didonasikan kepada anak-anak SLB langsung tersirat untuk membuat suatu persembahan. Sehingga saya buat sosok perempuan dengan sentuhan bunga-bunga. Artinya karya ini akan diberikan untuk anak-anak SLB,” terang Jero Apel saat ditemui seusai gelaran pada Jumat (17/3/2023) malam.

Ide yang didapat secara spontan itu mampu ia eksekusi dengan sempurna selama kurang lebih 45 menit. Terlihat berbeda dari lukisan pada umumnya, Jero Apel memiliki keunikan sendiri untuk setiap karyanya yang selalu ada tulisan aksara Bali.

Ia menyebutkan hal itu salah satu identitas darinya. Namun ditanya soal arti apa yang ia tuliskan, beber Jero Apel hanya dirinya lah yang mengetahui hal itu.

“Saya menorehkan beberapa aksara modre itu seolah-olah kami berbicara atau menuangkan apa yang ada di dalam pikiran saya sendiri. Itu tidak ada artinya, hanya saja yang bisa mengetahuinya cuma saya sendiri,” beber pria kelahiran 29 Mei 1974.

Warna-warna yang digunakan pun beragam mulai warna terang menuju gelap. Jero Apel turut menjelaskan pemilihan warna itu ia simbolkan bahwa semua manusia dan makhluk hidup pasti akan pernah melalui suatu kegelapan. Sehingga dari kegelapan itu, kata dia bisa menuju sesuatu yang terang.

Ia juga membawa 14 karya lukisan lainnya yang mengangkat tema budaya, balinese girl, pedanda, dan pemangku yang berkaitan dengan situasi Hari Raya Nyepi. Karya-karya lukisan ini mulai dikerjakan seniman yang juga merupakan pemangku itu sejak tahun 2022 sampai awal tahun 2023. Ukurannya pun bervariatif mulai dari karya yang berukuran 90x70 cm dan ukuran 80x90 cm.

Ditanya soal berapa harga yang dipatok untuk open bit dari karyanya, kata Jero Apel hal itu masih dirundingkan dengan pihak The Westin Resort Nusa Dua Bali.

“Yang jelas hasil dari lelang karya ini nantinya akan diberikan kepada SLB Negeri 1 Badung dan Saya berharap karya ini bisa terjual dan otomatis di Hari Raya Suci ini, saya bersama The Westin Resort Nusa Dua Bali bisa mempersembahkan sesuatu kepada yang membutuhkan,” pungkasnya. *ris




 

Komentar