nusabali

‘Warisan Pentolan Ormas Sebelumnya’

  • www.nusabali.com-warisan-pentolan-ormas-sebelumnya

Polda Bali pajang barang-barang temuan hasil penggeledahan pasca bentrok maut di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ke hadapan media, Senin (21/12). 

Menurut Kusmianta, setidaknya ada sembilan jalan untuk menyelundupkan barang-barang dari luar ke dalam LP Kerobokan. Barang-barang mulai senjata api, senjata tajam, shabu, hingga jenglot juga kemungkinan diselundupkan lewat jalan tikus tersebut.

"Ada sembilan area penyelundupan barang. Di antaranya, lewat kesempatan kunjungan ke napi, penyelundupan lewat petugas, masuknya bahan makanan setiap hari, lewat narapidana asimilasi (napi yang jadi petugas kebersihan di luar Lapas), dan lewat tahanan yang bersidang di mana yang bersangkutan balik dengan membawa barang dari luar," ungkap Kusmiantha dilansir detikcom, Minggu (20/12).

Belum lagi, prosedur pemeriksaan yang kurang optimal dijalankan petugas LP Kerobokan. Kusmiantha mengakui kekurangan ini. Kondisi ini diperparah lagi dengan minimnya personel sipir untuk menjaga para napi. "Bayangkan, 1.000 narapidana dijaga 10 orang, ya petugas pasti stres-lah," ujar putra Bali asal Banjar Pangkung, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini.

Dia menyebutkan, ada 40 personel petugas LP Kerobokan. Mereka dibagi menjadi empat regu, di mana tiap regu berisi 10 personel. Sistem jaga diterapkan pergantian siang-malam---namun ini tergantung kebijakan Kepala LP Kedrobokan. Untuk personel yang berjaga dari pagi hingga siang, mereka bekerja sampai enam jam. Untuk personel yang mendapat giliran malam, mereka berjaga 12 jam. 

Soal kebobolan selundupan barang-barang yang tak semestinya ada di LP Kerobokan, menurut Kusmiantha, itu bisa beragam penyebabnya. Misal, adanya ancaman yang acapkali diterima petugas. "Mungkin dia (petugas LP) memang melihat ada barang masuk, tapi kalau diancam bunuh, bagaimana? Ini harus diperbaiki, berkaitan dengan revolusi mental ini kita mulai.” 7 rez

Komentar