nusabali

Telo Wilah Dahana, Ujian Kesetiaan dari ST Dharma Subhiksa Banjar Sasih Panjer

  • www.nusabali.com-telo-wilah-dahana-ujian-kesetiaan-dari-st-dharma-subhiksa-banjar-sasih-panjer

DENPASAR, NusaBali.com - Ogoh-ogoh ‘Telo Wilah Dahana’ garapan ST Dharma Subhiksa Banjar Sasih Panjer berhasil menembus tiga besar ogoh-ogoh terbaik dari Kecamatan Denpasar Selatan.

Ogoh-ogoh ini mengisahkan tentang sebuah kesetian dimana Dewa Siwa menguji kesetiaan istrinya Dewi Uma, dengan pura-pura sakit dan menyuruh mencari ampehan lembu putih,” ungkap I Made Dikartan, undagi ogoh-ogoh ‘Telo Wilah Dahana’.

Dalam perjalanannya, Dewi Uma bertemu dengan seorang pengembala lembu yang tiada lain jelamaan atau samara dari Dewa Siwa. 

Dewi Uma pun ingin meminta ampehan lembu tersebut, akan tetapi sang pengembala meminta Dewi Uma untuk melayani hasrat biologisnya sebagai syarat agar bisa mendapatkan ampehan lembu. Karena tidak ada pilihan, Dewi Uma pun menyetujui hal tersebut dan mengorbankan dirinya. 

Sesampainya di kailas, Dewi Uma menyerahkan ampehan lembu kepada Dewa Siwa. Karena tidak percaya denga pengakuan istrinya, maka Dewa Siwa mengutus putranya Ganesha untuk mengaji tenung dari mana sumber ampehan lembu tersebut. 

Nah, setelah di-aji tenung,  ternyata diketahui Dewi Uma telah melakukan hal yang tidak senonoh. Dewa Siwa pun mengutuk istrinya, seketika Dewi Uma berubah menjadi Dewi Durga dengan wujud yang menyeramkan. 

“Untuk ogoh-ogoh sendiri terdiri dari beberapa tokoh diantaranya Dewa Siwa, Dewi Durga, Ganesha, dan  kendaraan Dewa Siwa yakni lembu putih,” kata Dek Adi, undagi berusia 27 tahun yang menjadi arsitek ogoh-ogoh sejak 2012, zaman styrofoam. 

Ogoh-ogoh setinggi 5 meter dengan budget Rp 30 juta ini digarap sejak Desember lalu dan pada Kamis (16/3/2023) malam, dipindah ke Lapangan Puputan untuk mengikuti parade ogoh-ogoh, 17-18 Maret 2023. 

Sistem mekanik juga diterapkan pada ogoh-ogoh ini . Dan bagian tersulit adalah menyambung bagian kepala lembu dan mengatur sistem gerakan kepala lembu karena posisi kepala lembu yang terpotong dengan badan dan nyetel mesin yang harus benar-benar serius. 

Pada tahun 2023 ini ST Dharma Subhiksa mendapatkan peringkat ketiga di Denpasar Selatan. Untuk nominasi pertama diraih ogoh-ogoh ST Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajadi Sidakaya yang mengangkat Kali Citta Pralaya, sedangkan nominasi kedua diraih ST Eka Laksana Banjar Gaduh Sesetan.  *m03

Berita ini merupakan hasil liputan Ngurah Arya Dinata, mahasiswa Praktek Kerja Lapangan di NusaBali.com

Komentar