nusabali

Cuaca Bali Terasa Panas, BMKG Ungkap Penyebabnya

  • www.nusabali.com-cuaca-bali-terasa-panas-bmkg-ungkap-penyebabnya

MANGUPURA, NusaBali.com – Akhir-akhir ini suhu udara di Bali dan sekitarnya terasa begitu panas, baik di dalam ruangan apalagi di luar ruangan. Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu udara mencapai 33 derajat celcius saat siang hari.

Terkait cuaca panas yang terjadi saat ini, prakirawan Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Gede Bagus Mahendra menerangkan sesuai dinamika atmosfer yang diamati, cuaca panas dan gerah saat ini dipengaruhi oleh masa udara yang bergerak dari Benua Australia menuju Benua Asia yang melewati Indonesia.

“Kondisi masa udara ini karena berasal dari Benua Australia cenderung kering. Jadi saat melewati Indonesia khususnya Bali, cenderung menghasilkan kondisi yang lebih panas dari biasanya,” ujar Mahendra saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Raya Tuban, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (14/3/2023) siang.

Disinggung soal apakah fenomena ini ada hubungannya dengan Gunung Merapi yang mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) silam, Mahendra menyatakan suhu udara panas yang terasa di Bali tidak dipengaruhi oleh aktivitas vulkanis Gunung Merapi.

“Saya kira tidak ada, karena sejauh pantauan efeknya tidak sampai di Bali,” tegasnya.

Sehingga, ia dengan mantap menerangkan kondisi panas tersebut lebih cenderung terjadi karena perubahan masa udara. Dimaksudkan, saat musim hujan masa udara bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australia. Kini dikatakan terjadi sebaliknya, masa udara bergerak dari Benua Australia menuju Benua Asia, sehingga saat melewati Indonesia maka mengalami kondisi yang lebih lama.

Ia memprediksi, kondisi ini akan berlangsung sepanjang bulan Maret dikarenakan peralihan musim, yakni dari musim penghujan ke musim kemarau. Namun, soal kekencangan angin di akuinya masih relatih aman. Sesuai dari data yang diamatinya, kecepatan angin mencapai 12 knot atau setara 22 kilometer per jam.

Mahendra pun turut mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau cuaca dari hasil prakiraan BMKG. Informasi tersebut bisa didapat dari media sosial, radio BMKG, dan stasiun televisi. *ris

Komentar