nusabali

IOPC Ke-7 di Bali, Industri Kelapa Sawit Bersiap Hadapi Tantangan Global

  • www.nusabali.com-iopc-ke-7-di-bali-industri-kelapa-sawit-bersiap-hadapi-tantangan-global
  • www.nusabali.com-iopc-ke-7-di-bali-industri-kelapa-sawit-bersiap-hadapi-tantangan-global

MANGUPURA, NusaBali.com – Sempat tersendat akibat pandemi Covid-19 tahun lalu yang belum pulih, International Oil Palm Conference (IOPC) 2022 resmi digeber di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Badung, Bali pada 12-16 Maret 2023.

Mengusung tema Coping the Matters, Ensuring the Future, gelaran ini membahas tiga hal konferensi serentak di bidang Pertanian dan Bioteknologi; Pengembangan Produk, Teknologi Pengolahan, dan Bioenergi; Lingkungan, Sosial Ekonomi, dan Bisnis.

Direktur PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Persero (Holding), Mohammad Abdul Ghani menjelaskan dengan adanya gelaran ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi baru, bagi pemangku kepentingan industri kelapa sawit untuk menghadapi berbagai tantangan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Serta memastikan keberlangsungan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan.

“Diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh stakeholder terutama bagi pelaku industri kelapa sawit,” tuturnya saat ditemui setelah pembukaan International Oil Palm Conference (IOPC) 2022.

Selaras dengan hal tersebut, Asdep Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto turut berharap dari gelaran ini bisa mengeluarkan output yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Terlebih ia memberikan pesan kepada Direktur PTPN, untuk bisa membuat para petani kelapa sawit nantinya agar lebih sejahtera.
 
IOPC merupakan konferensi internasional yang membahas perkembangan isu, riset dan gelar teknologi perkelapa sawitan terkini yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali sejak 1998.

Acara ini dilaksanakan dengan serangkaian acara meliputi  tiga Plenary Lectures dan tiga Breakout Session yang didukung oleh 72 pembicara dan 112 Scientific Posters.

Para peserta juga dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang teknologi terbaru dalam produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan dan manajemen risiko bisnis. Di samping itu, melalui pameran dan klinik sawit, para peserta juga diajak untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dan membentuk jejaring dengan sesama pelaku industri kelapa sawit dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi saat ini.

Sementara, Direktur PT RPN, Dr. Iman Yani Harahap melihat, ada beberapa hal yang menjadi kemajuan terutama dari PTPN Grup yang memiliki program kerja yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan industri kelapa sawit di Indonesia.

“Ada beberapa hal yang harus kami sadari. Kalau dilihat dari nasional ada kecenderungan penurunan produktivitas, kalau turun produktivitas berarti ada peningkatan biaya produksi. Ini merupakan tantangan yang besar bagi kami. Sehingga skema yang disampaikan PTPN Grup harus ada unsur melakukan pembinaan kepada pihak masyarakat,” jelasnya.

Namun ia berharap, para peserta dapat manfaatkan momen gelaran ini untuk saling berdiskusi, bertukar pikiran, serta sharing pengalaman untuk mengatasi masalah dan memastikan kualitas kelapa sawit Indonesia ke depannya. *ris



Komentar