nusabali

Jelang Nyepi, Harga Cabai Naik

  • www.nusabali.com-jelang-nyepi-harga-cabai-naik

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung menggencarkan monitoring harga barang kebutuhan pokok.

Jelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 pada 22 Maret mendatang, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional terpantau stabil, hanya beberapa komoditas yang mengelami kenaikan, salah satunya cabai rawit merah.

Berdarakan hasil monitoring harga dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan yang diterima NusaBali, Minggu (12/3), harga cabai rawit merah di pasaran mengalami kenaikan menjadi Rp 72.500, padahal pada pekan lalu dikisaran Rp 70.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit hijau Rp 40.000 per kilogram. Untuk harga cabai merah besar di pasaran justru turun, saat ini dijual Rp 32.500 per kilogram, padahal pada pekan lalu Rp 35.000 per kilogram.

Sementara untuk komoditas lainnya relatif stabil. Harga beras C4 misalnya, di pasaran dijual dengan harga Rp 12.000 per kilogram. Kemudian gula pasir Rp 14.000 per kilogram. Minyak goreng curah seharga Rp 15.300 per liter, sedangkan minyak goreng kemesan Rp 19.000 per liter.

Selanjutnya harga daging sapi dijual Rp 110 per kilogram. Kemudian daging ayam broiler Rp 33.500 per kilogram.

Untuk harga telur ayam kampung justru mengalami penurunan. Di pasaran dijual sekitar Rp 37.000 per kilogram. Padahal pada pekan lalu menyentuh angka Rp 40.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga telur telur ayam broiler, saat ini dijual dengan harga Rp 26.100 per kilogram, padahal sebelumnya Rp 26.700 per kilogram.

Adapun harga bawang merah lokal juga relatif stabil, yakni diangka Rp 32.500 per kilogram. Sementara barang putih dijual dikisaran harga Rp 28.500 per kilogram.

Kadis Koperasi, UKM, dan Perdagangan Badung I Wayan Widiana, mengatakan harga kebutuhan pokok di Gumi Keris saat ini relatif stabil jelang Nyepi. Kalau pun ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan, tidak lah signifikan.

Seperti harga cabai rawit merah mengalami kenaikan menjadi Rp 72.500, padahal sebelumnya antara Rp 65.000 hingga Rp 70.000 per kilogram. “Tapi kami akan terus pantau harganya di pasaran untuk mengantisipasi terjadi lonjakan harga,” tegas Widiana.

Terkait pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan pasar modern, tim dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan serta pihak terkait turun ke lapangan hampir setiap hari. “Ini sebagai bentuk antisipasi. Bila ada kenaikan harga, maka kami segera melakukan langkah-langkah agar lonjakan harga dapat ditekan,” tegasnya.

Selain menggencarkan monitoring harga, pihaknya juga telah melakukan kegiatan pasar murah sebagai dari upaya mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok, terlebih saat ini momentumnya menjelang Nyepi, yang juga berbarengan dengan Bulan Suci Ramadhan. Seperti diketahui, kegiatan pasar murah pada bulan ini digelar dua kali. Kegiatan perdana digelar di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, pada Selasa (7/3). Dilanjutkan lagi pada Rabu (8/3) di Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara. *asa

Komentar