nusabali

Siswa Musik Purwa Caraka Music Studio (PCMS) Bali Meriahkan Plaza Renon

  • www.nusabali.com-siswa-musik-purwa-caraka-music-studio-pcms-bali-meriahkan-plaza-renon
  • www.nusabali.com-siswa-musik-purwa-caraka-music-studio-pcms-bali-meriahkan-plaza-renon

DENPASAR, NusaBali - Purwa Caraka Music Studio (PCMS) Bali menggelar acara musik bertajuk Home Concert di lobby outdoor Plaza Renon, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (11/3) petang.

Kemeriahan terasa ketika para siswa sekolah musik PCMS Bali unjuk kebolehan bakat-bakat mereka yang diasah selama ini.  Sebanyak 75 murid PCMS Bali kisaran usia 5-18 tahun tampil satu persatu sejak pukul 17.00 Wita hingga 21.00 Wita. Masing-masing memperagakan kebolehan pada bidang musik yang dipilih seperti vokal, piano klasik, gitar klasik, keyboard, piano pop, biola, dan drum.

Instruktur vokal PCMS Bali Dion Dehena, 40,  mengatakan kegiatan yang dilakukan ini merupakan salah satu program belajar musik di PCMS Bali. Setelah belajar sekitar tiga bulan, siswa dapat mengikuti kegiatan menyanyi di hadapan penonton. “Semacam konser pertanggungjawaban, jadi apa yang sudah mereka ikuti dalam latihan selama beberapa waktu, kita lanjutkan dengan mengadakan konser,” ungkap Dion ditemui seusai acara.  

Dia menambahkan, kegiatan yang dilakukan setiap enam bulan sekali ini pertama kali diadakan di mal, karena biasanya mengambil tempat di restoran-restoran. Tujuannya agar para siswa terbiasa tampil di hadapan audience. “Kita tampung usul orangtua boleh nggak ngadain di mal? Bisa sambil pilih-pilih makanan yang berbeda,” ujar Dion.

Menurutnya, animo masyarakat Bali khususnya di wilayah Denpasar dan sekitarnya cukup tinggi mengambil pendidikan musik. Saat ini ada sekitar 200-an siswa yang mengikuti pendidikan musik di PCMS Bali, mulai usia 5 tahun sampai usia dewasa.

Dion menuturkan, bahwa belajar musik memberikan banyak manfaat antara lain melatih konsentrasi, meningkatkan daya ingat, mengendalikan ego, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, merasakan emosi, menjadi pendengar yang baik, dan mengenal budaya. “Dengan kurikulum berbasic edukasi makanya menstimulasi otak kanan dan kiri mereka,” sebut Dion.

Sementara, salah satu peserta Jonathan Grayson Naramessakh 17, mendapat tepuk tangan meriah setelah menunjukkan kemampuannya bernyanyi di hadapan puluhan penonton. Sang Kakek Benyamin Naramessakh, 71, yang melihat bakat cucunya, menyekolahkan Jonathan di PCMS Bali.

Setelah kurang lebih enam bulan belajar vokal, Jonathan bisa bernyanyi di hadapan banyak penonton. “Kita melihat anak ini ada bakatnya dan dia juga mau mengembangkan bakatnya,” ujarnya ditemui di sela acara.

Sang kakek yang juga hobi menyanyi mengatakan, cucunya kalau mendengar orang lain menyanyi di atas panggung selalu antusias lalu menyanyikannya di rumah. “Kita sebagai orangtua kalau melihat anak berpotensi, ya kita berusaha untuk terus mendukung, memberikan support supaya potensi tersebut dikembangkan dan menjadi lebih baik," ucapnya bangga. *cr78

Komentar