nusabali

Ricuh Sepakbola Tarkam, Satu Anak Retak Tulang

  • www.nusabali.com-ricuh-sepakbola-tarkam-satu-anak-retak-tulang

NEGARA, NusaBali
Gelaran turnamen sepakbola antarkampung (tarkam) Badeng Raya Cup II di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (9/3) sore, berakhir ricuh.

Terjadi bentrokan antarsuporter hingga menyebabkan sejumlah korban luka. Bahkan seorang anak berusia 16 tahun mengalami luka hingga membuat retak pada tulang kaki.  Dari informasi yang dihimpun NusaBali, kericuhan antarsuporter itu terjadi usai pertandingan semifinal. PS Singo Edan dari Desa Pengambengan menang 1-0 atas PS Hijrah dari Kelurahan Loloan Barat. Dramatisnya, gol Singo Edan terjadi jelang akhir pertandingan. Saat itulah ada oknum suporter yang mencipratkan air.

Seusai pluit akhir pertandingan, suasana semakin panas karena para suporter terus saling ledek.  Dari sana, terjadi aksi saling lempar botol air hingga suporter kedua kubu terlibat bentrok di dalam lapangan. Bahkan ada yang sampai melempar kursi plastik.

Dalam bentrokan itu, diketahui ada sejumlah korban luka. Selain dari suporter, juga ada sejumlah petugas pengamanan yang mengalami luka karena sempat terkena lemparan botol. Terlebih ada salah satu anak SMP usia 16 tahun yang mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Perbekel Tegal Badeng Barat I Made Sudiana saat dikonfirmasi Jumat (10/3), mengakui tensi panas pertandingan.

Pihak panpel sebenarnya sudah mengantisipasi laga yang mempertemukan tim dengan basis suporter fanatik.  Di samping dari TNI/Polri, juga dikerahkan Satpol PP, Linmas, termasuk Banser dan Pecalang. "Yang memicu itu, karena saya lihat ada yang mencipratkan air. Kemudian terjadi saling lempar botol air. Saat itu juga suasana langsung ricuh dan petugas keamanan kewalahan karena jumlah suporter yang cukup banyak. Padahal kedua pintu yang ada di lokasi juga sudah kami buka semua," ucap Sudiana.

Korban yang mengalami retak pada kaki adalah salah satu kubu suporter yang diduga sempat kena tendang atau terinjak pada bagian kakinya saat akan keluar dari tempat pertandingan. Sang anak itu pun langsung dilarikan panitia ke Puskemas dan dirujuk ke RSUD Negara untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Dari hasil rontgen, kata Sudiana, kaki anak itu diketahui mengalami retak. Korban sebelumya diketahui ada riwayat patah tulang kaki dan baru sembuh sekitar 6 bulan lalu. "Kemarin setelah dibawa ke rumah sakit dari keluarga meminta agar anaknya diobati ke Jawa. Diajak pijat ke Gintungan, Banyuwangi. Karena pertimbangan keluarga begitu, kemarin malam juga sudah langsung diantar panitia. Sekarang panitia juga masih di Jawa," ucap Sudiana.

Pasca kericuhan tersebut, Sudiana mengaku, berencana akan segera mengundang kedua official ataupun perwakilan tokoh suporter kedua klub untuk dimediasi. Untuk mediasi awal, sudah dilakukan setelah sempat terjadi kericuhan. "Karena ada kejadian begitu, untuk turnamen rencananya tidak dilanjutkan. Nanti kita akan pertemukan lagi. Kita juga minta bantuan dari pihak berwajib agar ada kesepakatan mediasi tertulis. Termasuk pernyataan tanggungjawab panitia kepada anak yang terluka itu," ucapnya. *ode

Komentar