nusabali

Putra Bupati Tamba Nyaleg DPRD Bali

Bidik Milenial, Ogah Bawa Nama Besar Orangtua

  • www.nusabali.com-putra-bupati-tamba-nyaleg-dprd-bali

DENPASAR,NusaBali
Darah politik Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengalir ke putra sulungnya, I Gede Ghumi Asvatham,33.

Anak muda yang merupakan pengusaha ini bakal terjun ke dunia politik dengan mengawali tarung sebagai caleg (calon anggota legislatif) DPRD Bali dari dapil (daerah pemilihan) Jembrana pada Pemilu 2024 mendatang. Ghumi mengaku siap garap basis milenial tanpa embel-embel atau membawa nama besar orangtua.

Ghumi adalah politisi muda Partai Demokrat menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Demokrat Provinsi Bali. Jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua, Badung ini mengaku tak muluk-muluk di Pileg 2024 mendatang. Dirinya menarget lolos ke DPRD Bali, sehingga kursi Demokrat di Jembrana kembali terwujud. Pada Pemilu 2019, Demokrat gagal mempertahankan 1 kursi DPRD Bali yang sebelumnya diduduki ayahnya Nengah Tamba.

“Optimis bisa mengembalikan kursi DPRD Bali dapil Jembrana. Kita target satu kursi, mungkin perjuangannya agak berat, tetapi harus dijawab dengan kerja keras,” ujar Ghumi dikonfirmasi NusaBali, Kamis (9/3). Ghumi mengatakan, Partai Demokrat pada Pemilu 2024 di Kabupaten Jembrana menarget kenaikan kursi DPRD Jembrana dari 3 kursi (hasil Pileg 2019) menjadi 7 kursi. Sementara untuk kursi DPRD Bali optimis bisa mengembalikan kejayaan, dengan menguasai 1 kursi DPRD Bali seperti yang diraih berturut-turut pada Pemilu 2009 dan 2014.

Target itu didukung dengan pemetaan suara yang riil. Ghumi menyebutkan membidik pemilih milenial yang diprediksi jumlahnya 50 persen dari total jumlah pemilh Jembrana. Apa yang membuat tertarik maju Pileg? “Saya intinya sama dengan politisi lain ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat. Termasuk para milenial di Gumi Makepung,” ujar Ghumi.

Yang menarik, Ghumi ingin mewujudkan target politiknya tanpa bayang-bayang nama besar orangtua yang notabene Bupati Jembrana. “Saat ini aspirasi anak-anak muda belum terkawal. Kita ingin anak-anak muda di Jembrana bisa maju, sehingga membawa Jembrana Emas 2026. Pemilih anak muda besar jumlahnya. Saya juga berkomitmen tidak berada di bawah bayang-bayang orangtua, siap mandiri lah mendulang suara,” ujar politisi muda kelahiran Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana ini.

Ghumi mengatakan untuk mendulang suara, dirinya sudah mulai terjun ke tengah-tengah masyarakat dengan membawa visi misi Jembrana yang SIGAV. Kata dia, SIGAV memiliki arti ; sehat, inovatif, gerakan anak muda yang kreatif, amanah, serta visioner. “Visi misi ini sudah kita bumikan di kalangan milenial Jembrana. Kita tidak membuat visi misi yang muluk-muluk,” ujar Ghumi.

Menurut praktisi pariwisata ini, Jembrana punya potensi luar biasa. Kata dia, Jembrana sebagai salah satu kabupaten dengan penerimaan jumlah/nilai investasi yang tinggi di antara kabupaten/kota di Bali. Potensi dan perkembangan Jembrana ini harus disambut dengan kesiapan SDM (Sumber Daya Manusia) yang siap pakai dan mumpuni. “Anak-anak muda di Jembrana harus ambil peluang dan kesempatan untuk maju di segala bidang. Saya siap memfasilitasi milenial di Jembrana,” ujar ayah satu anak ini.

Sementara Bupati Jembrana Nengah Tamba dikonfirmasi NusaBali secara terpisah mengatakan, dirinya tidak ikut-ikutan dengan keinginan sang putra untuk tarung di Pemilu 2024. “Saya tidak turut campur, karena itu adalah keinginan sendiri, dan setiap warga negara punya hak politik untuk dipilih dan memilih pada setiap even pemilu,” ujar politisi senior Partai Demokrat Bali ini.

Tamba menyebutkan, Ghumi memang sering mengikuti perkembangan dunia politik. “Mungkin karena orangtuanya politisi, sering mengikuti perkembangan dalam dunia politik. Namun kalau urusan terjun langsung, saya lepas dah. Itu hak dia (Ghumi), seperti air mengalir saja,” ujar Ketua Komisi III DPRD Bali periode 2014-2019 ini. *nat

Komentar