nusabali

Jembrana Kedas Target 90 Persen Partisipasi Masyarakat

  • www.nusabali.com-jembrana-kedas-target-90-persen-partisipasi-masyarakat

NEGARA, NusaBali
Kerja sama Pemkab Jembrana dengan PT Systemiq Indonesia Lestari melalui program Stopping The Tap On Ocean Plastics (STOP) yang mendapat bantuan dari Alliance to End Plastic Waste (AEPW) sejak tahun 2020, diklaim telah berhasil mengurangi timbulan sampah plastik ke TPA Peh mencapai 34 persen.

Setelah berakhirnya kerja sama pada Juni 2023, Bupati Jembrana I Nengah Tamba berharap agar program Jembrana Kedas (Keren Tidak Ada Sampah) dapat dimaksimalkan dan tetap dibantu AEPW.

Hal tersebut ditegaskan Bupati Tamba saat membuka workshop evaluasi perencanaan dan rencana kerja program Jembrana Kedas di Gedung Kesenian Dr Ir Soekarno, Jembrana, Rabu (8/3). Dalam acara itu, melibatkan jajaran  Pemkab, Perbekel/Lurah, Bendesa Adat, Kelompok Kerja dan para Kader Persampahan Desa/Kelurahan se-Jembrana.

Bupati Tamba mengatakan, untuk tetap mendapat bantuan dari AEPW, Jembrana harus memenuhi target partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Untuk itu, dirinya meminta seluruh Perbekel/Lurah serta Bandesa Adat agar meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah tersebut.

"Saya ingin bertahan agar kita dibantu oleh Alliance. Namun kita punya target. Kita berkumpul di sini dengan tujuan tersebut. Desa/kelurahan dan desa adat yang terlibat dalam penanganan sampah, saya minta dengan hormat. Karena kita ditarget untuk mendapat bantuan yang kedua ini, kita punya target kenaikan partisipasi masyarakat hampir 90 persen. Baik itu dalam rangka ikut aktif memilah sampah maupun mempunyai kewajiban dalam membayar iuran sampah," ucap Bupati Tamba.

Bupati Tamba menegaskan, dengan dipenuhinya target partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, akan dapat mengatasi timbulan sampah sehari-hari di masyarakat. Selain itu, Jembrana akan kembali mendapat bantuan untuk mengatasi timbunan sampah di TPA Peh.

"Ini penting sekali untuk kita. Apabila kita bisa memenuhi target dalam waktu dua bulan ini, maka tim dari Alliance akan datang ke sini untuk melakukan observasi kembali, kemudian bantuan akan kita terima. Bentuk bantuannya mungkin berupa mesin untuk menghabiskan sampah existing yang ada di TPA Peh, yang hari ini sudah mencapai 75.000 ton dan menjadi gunung sampah," ucapnya.

Sementara Senior Officer Program STOP Yayat Hidayat mengatakan, kegiatan evaluasi perencanaan dan rencana kerja program Jembrana Kedas, ini akan dilaksanakan selama dua hari. Dari evaluasi ini, akan disusun langkah yang akan diambil untuk memenuhi target partisipasi masyarakat dalam program Jembrana Kedas.

"Workshop ini kita laksanakan selama dua hari dengan tujuan untuk melakukan evaluasi bagaimana pelaksanaan program Jembrana Kedas selama dua tahun di Jembrana ini. Kemudian juga kami akan menyusun strategi atau yang akan kita laksanakan, terutama sampai bulan Juni tahun 2023 ini," kata Yayat.

Yayat Hidayat mengatakan, berdasarkan laporan terakhir, jumlah peserta program Jembrana Kedas telah mencapai 10.000 rumah tangga. Pihaknya pun berharap ke depannya bisa semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi. "Dapat kami sampaikan juga, ternyata tingkat pembayaran para pelanggan sudah mencapai 81 persen. Dan jumlah timbulan sampah yang tertangani di TPST kita sudah mencapai 2.800 ton. Jadi selama dua tahun ini sudah cukup tinggi sampah yang tidak jadi masuk ke TPA," ujarnya. *ode

Komentar