nusabali

Dipicu Abrasi, 4 Pohon Berumur Puluhan Tahun Tumbang

  • www.nusabali.com-dipicu-abrasi-4-pohon-berumur-puluhan-tahun-tumbang

MANGUPURA, NusaBali
Cuaca ekstrem yang terjadi dalam dua pekan belakangan ini mengakibatkan sejumlah pohon perindang yang ada di Pantai Kuta, tepatnya di depan Setra Asam Celagi, Kecamatan Kuta, tumbang.

Mirisnya, pohon yang diperkirakan berusia puluhan tahun itu tumbang lantaran dampak abrasi yang kian parah. Salah seorang pedagang di sekitar lokasi, Sri Utari, 26, mengatakan pohon tumbang sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Kata dia, ada empat pohon yang tumbang dengan ukurang rata-rata 20 meter. Saat itu, kondisi cuaca angin kencang, hujan deras dan gelombang tinggi sedang melanda wilayah Kuta. Akibatnya pohon yang diperkirakan berdiri kokoh sejak puluhan tahun itu tumbang.

“Pohon pertama yang tumbang itu jenis santan. Jadi, semuanya terangkat dari tanah dan akarnya sampai keluar. Itu kejadiannya kurang lebih seminggu yang lalu,” kata Sri Utara, Senin (6/2).

Setelah itu tiga pohon lainnya ikut tumbang. Pun tiga pohon tersebut juga tumbang karena kondisi akarnya sudah tidak bisa menopang beban dahan dan rantingnya yang rimbun. Selama ini, kata Sri Utami, pohon tersebut akarnya menjalar di bawah pasir. Namun karena kondisi abrasi, pasir tersebut ikut tergerus, sehingga mengakibatkan akar sampai keluar kepermukaan. “Semula semua akar pohon itu masih di bawah tanah. Tapi, beberapa bulan belakangan ini mulai kelihatan semua akarnya dan sekitar semingguan ini mulai bertumbangan,” katanya.

Hal senada juga dikatakan, Made Riani, 50. Menurut pedagang buah-buahan ini, kondisi Pantai Kuta saat ini sudah sangat memprihatinkan. Abrasi yang kerap terjadi mengakibatkan pohon bertumbangan, utamanya di depan Setra Asam Celagi. Dulunya, kata dia, pohon tersebut bisa dijadikan tempat berteduh dan jualan. Namun, karena faktor abrasi pantai yang terus terjadi, para pedagang mulai pindah dan menghindari pohon-pohon yang tumbang. “Dahulu ada warung yang jualan di bawanya. Tapi karena abrasi, semuanya bergeser,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung I Wayan Puja belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui sambungan telefon belum ada jawaban. *dar

Komentar