nusabali

Perumda Ancam Cabut Hak Usaha

Atasi Ulah Pedagang Bandel di Trotoar

  • www.nusabali.com-perumda-ancam-cabut-hak-usaha

‘Kemarin kami sudah kumpulkan seluruh pedagang. Kami beri pemahaman biar tidak nanti ada yang membandel. Sudah kami tegaskan juga, kalau ada yang melanggar sampai memperluas lapak hingga ke jalan lagi, maka tidak segan kami akan cabut hak usahanya’

SINGARAJA, NusaBali

Kelakuan pedagang di atas trotoar membuat gerah pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Arga Nayottama Kabupaten Buleleng. Perumda menebar ancaman tidak segan-segan mencabut hak usaha para pedagang di Pasar Anyar Buleleng yang membandel berjualan di atas trotoar.

Hal itu disampaikan Dirut Perumda Pasar Arga Nayottama Kabupaten Buleleng Made Agus Yudi Arsana Sabtu (4/3) kemarin, atas kelakuan para pedagang yang merangsek ke trotoar.

Menurutnya kebijakan yang diberikan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng merupakan keputusan berat. Namun, seluruh pedagang diharapkan dapat mematuhi dan menghormati kebijakan tersebut. “Kemarin kami sudah kumpulkan seluruh pedagang. Kami beri pemahaman biar tidak nanti ada yang membandel. Sudah kami tegaskan juga, kalau ada yang melanggar sampai memperluas lapak hingga ke jalan lagi, maka tidak segan kami akan cabut hak usahanya,” ucap Agus Yudi.

Kata Agus Yudi, Perumda Pasar saat ini sedang mematangkan rencana pembuatan lapak, agar sepanjang di Jalan Durian dapat menampung 84 orang pedagang. “Kami sedang siapkan berapa luasan lapak pedagang ditambah akses jalan menuju kios,” imbuh Agus Yudi.

Dia menyebutkan, Perumda memfasilitasi 84 orang pedagang buah dan kebutuhan pokok ini, karena sudah terdata memiliki lapak di lantai dua Pasar Anyar. Sedangkan 34 orang pedagang yang sebelumnya tidak mau mencari tempat dan dinyatakan sebagai pedagang eceran, belum dicarikan solusi.

Sementara itu, kebijakan kembali berjualan diatas trotoar baru bisa dilaksanakan setelah penataan pasar selesai dilaksanakan. Saat ini, masih dilakukan perbaikan drainase. Pantauan NusaBali, sejumlah material galian sedimentasi pun masih menumpuk di sepanjang jalan. Lubang drainase pun sementara masih ditutupi dengan bambu. *k23

Komentar