nusabali

Pengelolaan Tahura Ngurah Rai Gunakan IoT

  • www.nusabali.com-pengelolaan-tahura-ngurah-rai-gunakan-iot

Digitalisasi perlindungan dan pengawasan hutan mangrove dilakukan melalui pemasangan smart agriculture yang berfungsi untuk mengukur nilai rata-rata parameter perairan di ekosistem mangrove.

DENPASAR, NusaBali
Upaya menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai kini bisa semakin mudah dengan bantuan teknologi digital. Pemerintah Provinsi Bali selaku pengelola Tahura Ngurah Rai segera mengaplikasikan teknologi berbasis internet of things (IoT) dalam kegiatan operasional di tahura yang jadi salah satu venue utama KTT G20 pada 2022 lalu.

Perangkat teknologi tersebut merupakan bantuan dari anak perusahaan BUMN, PT Telkomsel. Penyerahan bantuan berupa smart dasboard dilaksanakan pada Kamis (2/3), bertempat di Wantilan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Desa Pemogan, Denpasar Selatan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana bersama dengan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja, hadir dalam kesempatan tersebut mewakili Gubernur Bali Wayan Koster. Sementara dari PT Telkomsel hadir Vice President Area Account Management PT Telkomsel Samuel Pasaribu dan GM Interprise Account Management East Area PT Telkomsel Anka Djatmika.

Penyerahan smart dashboard untuk mendukung proses dan informasi dalam pemeliharaan hutan bakau Tahura Bali ini merupakan tindak lanjut dari audiensi PT Telkomsel dengan Gubernur Koster pada 10 Februari 2023 lalu.  

Gubernur Koster dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis KLH I Made Teja menyampaikan apresiasi atas dukungan PT Telkomsel dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai dalam bentuk digitalisasi pemasangan IoT (Internet of Things) yang sangat bermanfaat dalam upaya pelestarian mangrove di Bali.

“Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya memperluas area penanaman mangrove dan memperbaiki serta melestarikan hutan mangrove seperti penanaman kembali hutan mangrove, pengaturan tata ruang wilayah pesisir, penegakan hukum terhadap pelanggaran bidang kehutanan, dan pembersihan/pembebasan mangrove dari pencemaran sampah-sampah plastik yang mengganggu pertumbuhan dan kesehatan mangrove,” ungkap Made Teja.

Digitalisasi perlindungan dan pengawasan hutan mangrove dilakukan melalui pemasangan smart agriculture yang berfungsi untuk mengukur nilai rata-rata parameter perairan di ekosistem mangrove. Data dapat diakses secara digital melalui HP, laptop, maupun tablet.

PT Telkomsel juga menyerahkan bantuan teknologi AR/VR sebagai bentuk virtual tourism yang dapat dinikmati oleh masyarakat baik lokal, nasional maupun dunia yang dapat digunakan dalam implementasi ekonomi pariwisata di Bali.

Gede Pramana menyampaikan, digitalisasi ekosistem Tahura Ngurah Rai sangat sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Bali 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', karena salah satu program prioritas Gubernur Bali adalah mewujudkan Bali Smart Island melalui digitalisasi di segala bidang.

“Kita ketahui bersama bahwa kawasan mangrove ini sangat bermanfaat dalam menjaga kehidupan ekosistem di daerah pesisir dan ini telah dikembangkan oleh Telkomsel dengan internet of thing,” kata Gede Pramana.

Dia juga berharap Telkomsel tidak hanya mendukung IoT dalam pelestarian dan pengawasan hutan mangrove, namun juga dalam mendukung sistem pertanian organik di Bali. *cr78

Komentar