nusabali

DPRD Harap Lanjutkan Tangkar Anjing Kintamani

  • www.nusabali.com-dprd-harap-lanjutkan-tangkar-anjing-kintamani

BANGLI, NusaBali
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli menghentikan pogram penangkaran Anjing Kintamani tahun 2023.

Ada beberapa hal yang menjadi alasan dihentikan program tersebut. Anggota DPRD Bangli buka suara terkait penghentian program penangkaran anjing Kintamani.

DPRD mengharapkan program tersebut dapat dipertahankan. Anggota DPRD Bangli I Nengah Darsana mengaku sangat menyayangkan program penangkaran anjing kintamani ditiadakan pada tahun 2023 ini. Di lain, pihak Bupati bersama DPRD Bangli, saat ini sedang gencar-gencarnya untuk mengembangkan anjing Kintamani.

Pihaknya menilai alasan dinas tentang keterbatasan lahan di gedung baru untuk membuat kandang anjing, serta tidak adanya anggaran pemeliharaan anjing adalah kurang tepat. Politisi Golkar ini menyebutkan bahwa kandang penangkaran anjing tidak harus di gedung perkantoran. Bisa saja di tempat di lokasi berbeda atau pun melakukan kerjasama dengan pihak ketiga seperti peternak anjing kintamani yang ada di Bangli.

"Untuk anggaran ada dan tidak, adalah kewenangan bupati dan DPRD untuk membahas dan mengadakan anggaran," ungkapnya Jumat (3/3).

Anggota dewan asal Desa Landih, Kecamatan Bangli ini menegaskan bahwa anggaran bukan alasan, tapi memang karena niat baik dari dinas untuk mengembangkan dan mempertahankan anjing kintamani mungkin sudah pudar.

"Selaku wakil rakyat dan salah satu pemerhati anjing kintamani, kami berharap program penangkaran anjing kintamani di Dinas PKP tidak berhenti. Tidak ada alasan karena tidak ada anggaran, lalu program tersebut berhenti," tegasnya.

Terkait langkah Dinas untuk menghibahkan 10 ekor anjing kintamani disetujui dengan alasan untuk mengganti populasi yang ada. Mengingat kualitasnya tidak sesuai standar. Spabila dinas akan memulai lagi penangkaran anjing kintamani, ia menyarankan pihak dinas tidak perlu mengejar kuantitas.

Lebih lanjut, dinas sejatinya sudah melakukan pembiakan anjing kintmaani sejak 2010 silam. Namun breeding yang dihasilkan oleh dinas selama lebih dari 10 tahun, rata-rata masih kurang bagus dan sesuai standar yang diakui dunia. Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk fisiknya.

"Dari anatomi dan pigmentasinya, kan banyak yang melenceng dari standar anjing kintamani. Ini karena pengadaan pembibitan dulu sembarangan, tidak bersumber dari kualitas dan darah yang bagus," beber Nengah Darsana yang juga pemilik penangkaran anjing Kintamani ini. *esa

Komentar