Dukuh Penaban Gelar Lomba Antarkelian Dadia

Kegiatan diisi lomba mapidarta bahasa Bali dengan peserta antarkelian dadia. “Lumayan antusias pesertanya, dan antar peserta kemampuannya bersaing,” jelas Bendesa Adat Dukuh Penaban Jro Nengah Suarya, di lokasi acara, Museum Pustaka Lontra, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem, Rabu (22/2).

Kata dia, lomba antarkelian dadia ini sebuah ruang positif bagi mereka. Kemampuan mereka bisa ketahuan, terutama dalam memimpin dadia, yang setiap paruman mengoordinasikan anggota dengan tata Bahasa sor singgih. Kata dia, dadia juga tempat pelestarian bahasa Bali terjadi. Karena di setiap paruman menggunakan bahasa Bali.

Dari 12 kelian dadia berlomba, tiga terbaik yakni juara I I Gede Gandarani, Kelian Dadia Munggah Sari skor 785, juara II I Ketut Kesna Jaya Kelian Dadia Dukuh Sakti skor 782, dan juara III I Nengah Loji Kelian Dadia Batur Jaksa skor 772.

Lomba juga melibatkan siswa SD dan anggota STT (sekaa teruna teruni) se-Desa Adat Dukuh Penaban. Lomba untuk tingkat SD nyurat aksara Bali, terbagi dua kelompok, kelompok putra pemenangnya I Komang Gemuh Suantara skor 320, dan putri pemenangnya Ni Wayan Sri Pradnyawati skor 350.

Sedangkan lomba untuk STT, Ngwacen Aksara Bali, juara I I Gede Aldhi Wijaya Januartha skor 630, juara II Anugrah Wisnu Putri skor 600 dan juara III Komang Kemala Maharani skor 538.

Jro Nengah Suarya menambahkan, khusus untuk anggota Pakis Desa Adat Dukuh Penaban, tersedia lomba masatua Bali, juara I Ni Ketut Purniasih skor 654, juara II Ni Luh Kertiasih skor 637 dan juara III Ni Made Pujiastuti skor 630.

Panitia juga menyediakan lomba antar tempek untuk melantunkan Kidung Sekar Agung, pemenangnya pasangan Jro Mangku Gede Geden bersama I Nengah Sudiarta skor 820, juara lomba mabusana adat Bali Tingkat STT juara I pasangan Ni Kadek Ayu Suardani dengan I Komang Agus Adi Putra skor 1.600, dan terakhir pemenang lomba karaoke tembang pop Bali antar tempek, pemenangnya I Gede Putra Yusa skor 1.030.

Penyarikan Desa Adat Dukuh Penaban I Nengah Sudana mengatakan, setelah Bulan Bahasa Bali tahun 2023 tuntas, tinggal membina para juara, untuk persiapan lomba tingkat kabupaten tahun depan. “Kami mengapresiasi semua peserta tampil antusias, dengan cara ini salah satunya untuk melestarikan bahasa Bali,” kata I Nengah Sudana. *k16