nusabali

Pedestrian Pantai Kuta Terancam Tergerus Abrasi

  • www.nusabali.com-pedestrian-pantai-kuta-terancam-tergerus-abrasi

Upaya penanganan diperkirakan melalui BPBD. Begitu ada instruksi dari Bupati, maka penanganan langsung bisa dikerjakan.

MANGUPURA, NusaBali
Pedestrian atau jalur yang digunakan untuk pejalan kaki di Pantai Kuta, terancam tergerus abrasi. Padahal pedestrian tersebut baru dibangun oleh Pemkab Badung, saat program penataan Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Semigita).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba, tidak menampik kondisi abrasi Pantai Kuta yang hampir menyentuh pedestrian yang baru selesai dikerjakan belum lama ini. Menurut dia, abrasi yang nyaris merontokkan beberapa titik pedestrian sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Setelah mengetahui kondisi itu, Surya Suamba mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Bahkan sudah turun bersama pihak terkait lainnya pada Rabu (22/2).

“Setelah dapat informasi, tim kami bergerak cepat dan turun ke lokasi. Kami sudah melakukan proses koordinasi dengan BPBD. Kami usulkan penanganan darurat berupa penambahan revetment,” katanya, Jumat (24/2).

Untuk penanganan kondisi itu, lanjut Surya Suamba, diperkirakan melalui BPBD. Begitu ada instruksi dari Bupati untuk pelaksanaan, maka penanganan langsung bisa dikerjakan. “Kalau dana bencana itu dikerjakan dahulu. Setelah bencana, nanti ada SPK (Surat Perintah Kerja), penunjukkan pekerjaan, kemudian dikerjakan, dan setelah selesai baru ada kontrak dan dibayar. Jadi sekarang statusnya masih menunggu instruksi dari Bupati. Mungkin itu besok (hari ini) sudah keluar,” kata birokrat asal Tabanan ini.

Masih menurut Surya Suamba, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida memang memiliki rencana melakukan langkah konservasi terhadap Pantai Kuta. Namun baru akan dilakukan pada 2024. Apabila menunggu, lanjutnya, dikhawatirkan semakin tergerus abrasi.

“Kalau menunggu rencana itu masih tahun depan. Makanya, kita tidak bisa (menunggu), harus segera dikerjakan agar tidak berdampak lebih parah lagi,” tegas Surya Suamba. *dar

Komentar