nusabali

Kuota Babi Tabanan 1.920 Ekor

Memenuhi Permintaan Pasar di DKI Jakarta

  • www.nusabali.com-kuota-babi-tabanan-1920-ekor

Babi yang dikirim adalah babi berasal dari para peternak Kabupaten Taban dengan kualitas super

TABANAN, NusaBali

Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan melirik bisnis pengiriman babi ke luar daerah, tepatnya DKI Jakarta. Sebagai awal 80 ekor babi dari peternak Tabanan dikirim dari Desa Pitra, Kecamatan Penebel, pada Jumat (24/2). Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya turut melepas pengiriman babi tersebut.

Pengiriman babi ini adalah kerjasama dengan pihak ketiga. Dalam setiap bulan PDDS akan mengirim dua kali pengiriman dengan total kuota yang harus dipenuhi sekitar 1.920 ekor babi setahun dengan kualitas super. Tentunya babi yang disiapkan adalah babi dari peternak Tabanan.

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan pangsa pasar ke luar daerah ini karena adanya market. Kemudian Pemkab Tabanan menindaklanjuti, apalagi 65 persennya masyarakat Tabanan bergerak di sektor peternakan dan pertanian. "Pengiriman babi ini adalah pancingan untuk membuka market ke luar daerah secara berkelanjutan di bidang produk lain," ujarnya.

Untuk itu karena sudah ada market,  tugas pemerintah adalah menjembatani dan melakukan pembinaan kepada peternak untuk bisa menghasilkan produk unggulan. Tentunya kualitas pakan, kebersihan, kesehatan harus menjadi prioritas supaya produk peternak Tabanan dapat bersaing dengan produk lainnya di Indonesia. "Ini baru tahap awal sebagai pancingan, karena selain babi, Tabanan punya kambing, sapi, ayam bahkan telur yang potensinya juga cukup bagus untuk bisa dicarikan market lagi,”terang Bupati Sanjaya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia memastikan babi yang dikirim ke luar daerah adalah kualitas bagus. Selama kerjasmaa ini tentu akan mendampingi kualitas babi yang dikirim. "Babi yang dikirim ke luar daerah ini juga harus negatif ASF (African Swine Fever). Jadi kondisinya harus benar sehat sehingga pengecekannya sangat ketat," tegasnya.

Made Subagia pun kembali mengajak peternak dimana langkah strategis utama dalam mencegah terjadi ASF adalah melalui penerapan biosecority dan manajemen peternakan babi yang baik. “Penerapan biosecurity yang benar perlu dipahami oleh seluruh peternak khususnya peternak babi sehingga menjadi tanggung jawab kita semua untuk memotivasi peternak dengan memberikan informasi dan edukasi," tandasnya. *des

Komentar