nusabali

Bawaslu Bali Bentuk Timsel Panwas Pilkada 2018

  • www.nusabali.com-bawaslu-bali-bentuk-timsel-panwas-pilkada-2018

Timsel berjumlah 5 orang dengan komposisi 3 orang dipilih Bawaslu Provinsi,  2 orang merupakan utusan dari Bawaslu RI.

DENPASAR, NusaBali
Meski belum ada kepastian anggaran pengawasan Pilgub Bali 2018 dan Pilbup Gianyar 2018,  Bawaslu Bali bersiap bentuk Tim Seleksi (Timsel) Panwas Kabupaten/Kota. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Bawaslu Bali, I Ketut Rudia usai menggelar rapat pleno di Kantor Bawaslu Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (2/6). Menurut Rudia, pembentukan panitia merupakan tindak lanjut surat Bawaslu RI yang memerintahkan Bawaslu Provinsi se-Indonesia untuk membentuk Tim Seleksi Panwas Kabupaten/Kota. "Kami sudah terima surat dari Bawaslu RI,  isinya meminta kita segera membentuk Tim Seleksi Panwas Kabupaten/Kota. Tahapan berupa timelinenya juga sudah dilampirkan sebagai pedoman bagi tim seleksi dan kami di Bawaslu Bali," jelasnya. 

Ditambahkan lagi,  dalam timeline tersebut, masa kerja tim seleksi selama dua bulan. Tim seleksi harus sudah menghasilkan nama-nama calon pengawas sebanyak 6 orang untuk masing-masing kabupaten/kota. Selanjutnya mereka akan diseleksi tahap berikutnya oleh Bawaslu Bali,  untuk memilih calon panwas terpilih masing-masing 3 orang untuk tiap kabupaten/kota. "Berdasarkan surat Bawaslu RI, minggu ketiga calon panwas terpilih harus sudah dilantik. Masa kerja Panwas Kabupaten/Kota 12 bulan untuk pengawasan pilkada serentak, " imbuhnya.

Untuk syarat menjadi panwas, Rudia menjelaskan sampai saat ini masih menggunakan Undang-Undang 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. 

Saat ditanya soal komposisi tim seleksi,  Rudia menjelaskan Timsel berjumlah 5 orang dengan komposisi 3 orang dipilih Bawaslu Provinsi,  2 orang merupakan utusan dari Bawaslu RI.  "Hasil rakor beberapa waktu lalu,  meski ada utusan dari Bawaslu RI,  namun personilnya tetap mengutamakan figur dari Bali. Unsur Timsel berasal dari perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama,  dan praktisi kepemiluan, " jelas Rudia seraya menolak menyebutkan 3 orang Timsel dari Bawaslu Bali.  "Namanya masih rahasia,  nanti pasti diumumkan, sabar ya, " elak Rudia. Dia berharap akan banyak nanti pelamar yang mendaftar. "Kalau betul nanti permanen di kabupaten/kota, panwas pilkada ini kan bisa sebagai bagian dari menambah pengalaman, " katanya. 

Menyinggung pilkada serentak akan bersamaan dengan Pileg, Pilpres, Rudia menegaskan,  pihaknya fokus pembentukan panwas pilkada serentak. "Memang di surat, kami diperintahkan membentuk panwas pilkada serentak dan pileg-pilpres.  Untuk pileg-pilpres kami nanti akan mohon petunjuk,  karena panwas yang akan kita bentuk ini dibiayai oleh hibah pilkada dengan masa kerja 12 bulan. Sedangkan untuk pileg-pilpres itu anggaranya dari pusat," beber mantan Ketua Panwas Pilkada Buleleng 2012 ini. Menyinggung kaitannya dengan anggaran Pilgub dan Pilbup Gianyar yang belum jelas, Rudia mengaku optimis Pemprov Bali dan Pemkab Gianyar akan memenuhi kebutuhan anggaran pengawasan sesuai dengan usulan. "Saya optimis saja, semua berjalan. Apa mungkin Bali berani mengambil resiko Pilgub di tunda," tanya Rudia. *nat

Komentar