nusabali

Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Pekerja Migran asal Klungkung Korban Meninggal Gempa Turki

  • www.nusabali.com-isak-tangis-keluarga-sambut-jenazah-pekerja-migran-asal-klungkung-korban-meninggal-gempa-turki
  • www.nusabali.com-isak-tangis-keluarga-sambut-jenazah-pekerja-migran-asal-klungkung-korban-meninggal-gempa-turki

Selain jenazah Ni Wayan Supini, pesawat juga membawa jenazah Irma Lestari (PMI asal Lombok, NTB) yang ditemukan dalam puing apartemen yang sama.

SEMARAPURA, NusaBali

Jenazah korban gempa bumi di Turki, Ni Wayan Supini,44, warga Dusun Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, tiba dan langsung dititip di RSUD Klungkung pada, Kamis (23/2) pukul 17.00 Wita.

Pantauan di lapangan menjelang kedatangan jenazah Supini di RSUD Klungkung diwarnai hujan deras disertai petir. Namun, saat jenazah tiba hujan sudah reda. Tampak sanak keluarga yang sudah menunggu di depan ruang jenazah langsung menangis. Tangis keluarga pun kembali pecah saat peti jenazah dibuka.

Selanjutnya jenazah yang masih dalam peti langsung diangkat dan ditempatkan di ruang jenazah dilanjutkan acara serah terima. Sementara suami Supini, yakni I Nyoman Ranten,50, beserta anak sulung dan anak keduanya berusaha tegar. Sedangkan anak bungsunya yang masih duduk di bangku TK ini terus dipangku oleh sanak keluarganya. Pihak keluarga juga ingin membuka peti jenazah tersebut untuk memastikan bahwa jenazah di dalam peti adalah Supini.

"Harus tetap dibuka biar kita percaya. Kita berusaha minta tolong sama petugas di sini agar bisa dibuka," ujar Ranten. Setelah menunggu selama 1 jam hingga pukul 18.00 Wita akhirnya peti jenazah tersebut dibuka. Isak tangis pun kembali pecah. Untuk prosesi selanjutnya jenazah akan langsung disemayamkan (dikubur) di Setra (kuburan) Banjar Tegal Besar, Desa Negari pada Sukra Kliwon Medangkungan, Jumat (10/3) nanti. Karena saat ini tengah persiapan karya di sanggah gede keluarga yang puncaknya jatuh pada Anggara Kasih Tambir, Selasa (28/2) sampai Redite Kliwon Medangkungan, Minggu (5/3).

"Kita sudah melakukan rembug (pabligbagan) dengan keluarga dan hari baik untuk penguburan pada 10 Maret 2023 nanti," kata Ranten. Ranten juga berterimakasih kepada semua pihak yang turut membantu sehingga jenazah istrinya bisa dipulangkan. "Walaupun dengan kondisi yang tidak kami harapkan (meninggal dunia)," kata Ranten.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan pihaknya sudah serahkan Pitra Bakti kepada suami dari Ni Wayan Supini, 44, di Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Senin (20/2) dan turut berduka cita. "Untuk penitipan jenazah ini kita yang tanggung atau gratis. Saya mengucapkan turut berdukacita yang mendalam semoga arwah beliau diterima di sisi Tuhan dan keluarga diberikan ketabahan dan upacara berjalan lancar," ujar kata Bupati Suwirta.

Bupati asal Dusun Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini, juga mengingatkan agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya yang berasal dari Klungkung tetap semangat dan jangan khawatir tentu ini adalah musibah yang tidak diinginkan.

"Yakinlah bahwa di mana pun kita berada dan yang paling terpenting adalah mari kita berdoa sehingga di manapun tempat kita bekerja selalu dalam keadaan sehat walafiat. Baik-baik bawa diri selalu waspada bekerja dengan maksimal dan yakinlah Tuhan akan selalu melindungi kita di manapun kita berada," pesan Bupati Suwirta.

Sementara itu pesawat yang membawa jenazah Supini tiba di Terminal Cargo Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis sore pukul 16.00 Wita.  Kepulangan jenazah terapis spa di Turki ini ditangani langsung pihak Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali. Pihak keluarga, suami dan putra Supini, tampak tegar menjemput jenazah sang istri dan ibunda tercinta yang kedatangannya dikawal perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Atase Kepolisian KBRI Ankara Turki.

Bahkan perwakilan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra didampingi Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas juga ikut menjemput kedatangan jenazah. Selain itu juga ada Kepala Dinas Ketenagakerjaan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan dan Kadisnaker Kabupaten Klungkung.

Kepala BP3MI Bali, Anak Agung Gde Indra Hardiawan menyampaikan terima kasih atas atensi yang diberikan banyak pihak terkait pemulangan jenazah PMI Ni Wayan Supini. Agung Hardiawan mengatakan salah satu tugas pihaknya adalah memfasilitasi kepulangan PMI yang meninggal dunia di luar negeri.

"Salah satu tugas dari Badan (BP2MI) adalah memfasilitasi kepulangan PMI yang prosedural maupun non prosedural. Terlepas dari hal itu, ini bukan lagi soal PMI tapi warga negara Indonesia. Ini menjadi tugas bersama baik itu BP2MI, Kementerian Luar Negeri dan Pemprov Bali," ungkap Agung Hardiawan kepada NusaBali, Kamis kemarin.

Begitu tiba di Terminal Cargo Bandara Ngurah Rai, jenazah Ni Wayan Supini langsung dibawa ke RSUD Klungkung untuk dititipkan sementara sembari menunggu waktu upacara penguburan/pengabenan. Serah terima jenazah antara BP3MI Bali dan pihak keluarga dilakukan di rumah sakit milik Pemkab Klungkung tersebut.

Agung Hardiawan mengatakan, status keberangkatan almarhumah Ni Wayan Supini yang tidak terdata di sistem SISKOBP2MI menjadi salah satu kendala dalam proses pemulangan jenazah Ni Wayan Supini. Keberangkatan Supini diduga tidak prosedural sebagai pekerja migran dengan menggunakan visa liburan menuju Turki.

"Pastinya ada kendala pasca pertama ada informasi warga Bali yang meninggal di Turki. Kita kendala di data. Hal ini menjadi atensi semua pihak, data itu amatlah sangat penting. Mungkin ini jadi bahan evaluasi kita ke depan terkait data," kata Agung Hardiawan. Hal yang sama ditekankan Kadisnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan. Masyarakat Bali yang memiliki keinginan bekerja di luar negeri diharapkan melakukan tahapan administrasi secara baik dan benar.

Dengan demikian, perlindungan terhadap PMI tersebut di luar negeri akan lebih maksimal. "Sehingga meminimalkan permasalahan. Kalau data tidak ada kita kelabakan kalau ada masalah," kata Setiawan. Setiawan mengatakan, perihal pendataan PMI Bali menjadi perhatian bersama untuk diperbaiki dengan melibatkan Disnaker Provinsi dan Kabupaten/Kota, BP3MI Bali, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan.

Jenazah Ni Wayan Supini dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7980 dari Bandara Adana Şakirpaşa, Turki pada Rabu (22/2) pukul 01.20 waktu setempat, dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu malam sekitar pukul 19.50 Wita. Selanjutnya Jenazah korban gempa Turki dibawa menuju Bandara Internasional Ngurah Rai menggunakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 422 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan tiba pukul 15.50 Wita.

Untuk diketahui, selain jenazah Ni Wayan Supini, pesawat juga membawa jenazah Irma Lestari (PMI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat) yang ditemukan dalam puing apartemen yang sama dengan Supini.

Almarhum Ni Wayan Supini berangkat pada bulan Juli 2022 dan tidak terdaftar di SISKOBP2MI (sistem pendataan pekerja migran Indonesia) dikarenakan menggunakan visa visit/holiday. Sesuai data, bahwa almarhum Ni Wayan Supini berangkat bekerja keluar negeri untuk pertama kali dan diajak oleh temannya yang berada di Turki.

Almarhum meninggalkan suami I Nyoman Ranten,50, dan tiga (3) orang anak, yakni I Gede Krisna Adi Pratama Putra,20, Ni Kadek Osiana Murni Savitri,16, dan Ni Komang Divya Aurora Savitri,6.

Seperti diberitakan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali menjadi salah satu korban gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 7,8 di Turki yang terjadi pada, Senin (6/2) lalu. Ni Wayan Supini,45, dilaporkan merupakan pekerja migran asal Dusun/Banjar Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Jenazah Wayan Supini yang bekerja sebagai terapis spa ini baru ditemukan pada, Jumat (16/2) di bawah reruntuhan tempat tinggalnya di Apartemen Galeria yang terletak di Kota Dyarbakir, Turki. Jenazahnya ditemukan bersamaan dengan jenazah pekerja migran asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Irma Lestari oleh tim gabungan KBRI Ankara-Inasar (Basarnas). Keduanya diketahui telah hilang kontak sejak gempa di dekat perbatasan Turki dan Suriah ini. *wan, cr78

Komentar