nusabali

Yowana Tertantang Bawakan Puisi 'Mistis' Suara Saking Setra

  • www.nusabali.com-yowana-tertantang-bawakan-puisi-mistis-suara-saking-setra

GIANYAR, NusaBali
Gabungan 6 desa adat se-Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar melaksanakan peringatan Bulan Bahasa Bali di Wantilan Desa Adat Pering, Minggu (19/2).

Di antaranya Desa Adat Patolan, Desa Adat Sema, Desa Adat Pinda, Desa Adat Pering, Desa Adat Tojan, dan Desa Adat Perangsada. Panitia menggelar wimbakara Nyurat Aksara Bali tingkat SD, Ngwacen Puisi Bali Modern tingkat yowana atau remaja dan Masatua Bali dari kalangan ibu PKK. Para yowana peserta wimbakara puisi Bali modern tertantang membawakan puisi bernuansa mistis Suara Saking Setra karya Made Sanggra (alm).

Salah seorang peserta, Gusti Ayu Mas Oka Wahyuni, 16, mengaku perlu waktu khusus untuk menemukan intonasi suara yang pas untuk bait pertama. "Belajar suara haaa, ha ha ha. Hiii, hi hi hi bisa berhari-hari biar dapat genre magic, mistisnya suasana setra," ungkap Oka Wahyuni. Dia mengaku baru pertama kali membawakan puisi ini. "Memang suka berkesenian, menari dan magambel tapi baca puisi anyar baru pertama kali. Lumayan sulit, tapi saya terus belajar maksimal," terangnya.

Penyuluh Bahasa Bali Desa Pering, Ni Wayan Miani SPd menjelaskan puisi Bali modern dipilih agar lebih diminati oleh generasi muda. "Tahun sebelumnya, kami isi dengan lomba ngwacen aksara Bali itu cari peserta sangat sulit. Karena mereka keburu takut ngwacen aksara, jadi kali ini kami lebih fleksibel untuk menggaet generasi muda," jelasnya. Wimbakara puisi Bali Modern ini diikuti 6 yowana atau remaja, masatua Bali diikuti 6 PKK dan nyurat aksara Bali diikuti 18 peserta. Dewan juri yang dilibatkan merupakan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar.

Bendesa Adat Pering I Ketut Lendra sekaligus Ketua Panitia menyambut baik program Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya pelestarian dan penguatan bahasa, aksara, dan sastra Bali ini. Menurutnya di zaman yang semakin modern, jika Bahasa Bali tidak dipraktekkan setiap hari, bisa saja tergerus moderenisasi. "Bayi yang lahir di era kekinian sudah jarang yang diajak bicara bahasa ibu. Jadi melalui peringatan bulan bahasa Bali ini sangat baik sebagai ajakan untuk melestarikan budaya Bali," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan anggota DPRD Gianyar Fraksi PDI Perjuangan Dapil Blahbatuh I Wayan Sudiartana. "Bahasa Bali harus dipraktekkan setiap hari. Kalau bahasa sehari-hari bukan bahasa Bali, bisa saja warisan leluhur kita ini kurang diminati di kemudian hari," ujarnya. Maka dari itu, Sudiartana berharap pemerintah melalui Penyuluh Bahasa Bali lebih gencar lagi memasyarakat Bahasa Bali. "Penyuluh agar diberdayakan memberikan pemahaman kepada generasi muda sejak dini, bagaimana menguatkan agar tidak sampai punah," pinta Sudiartana. *nvi

Komentar