nusabali

Kantongi Boarding Pass Usung Capres-Cawapres, Tetap Jajaki Koalisi

PDIP Tunggu Megawati

  • www.nusabali.com-kantongi-boarding-pass-usung-capres-cawapres-tetap-jajaki-koalisi

Masinton menyatakan, PDIP sangat terbuka menjalin kerja sama dengan sejumlah partai politik (parpol).

JAKARTA, NusaBali

Meski PDI Perjuangan (PDIP) telah kantongi boarding pass alias bisa mengusung sendiri calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) di Pemilu 2024 nanti, tetap masih menunggu keputusan dari Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena, watak dan karakter dari PDIP adalah kedepankan kebersamaan, berjalan beriringan.

Hal itu diungkapkan Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Masinton Pasaribu dalam Dialektika Demokrasi bertema ‘Safari Elite Politik dan Pesan Damai Pemilu 202’ di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Kamis (16/2).

“Soal capres-cawapres, kami menunggu pimpinan yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri. Jadi, watak dan karakter PDIP itu selalu berjalan beriringan, tidak pernah berjalan sendiri. Kalau pun berjalan sendiri, dia tetap kokoh berdiri tegar,” ujar Masinton.

Prinsip PDIP, lanjut Masinton, adalah gotong royong walau sudah memiliki boarding pass untuk mencalonkan presiden. Mereka pun, selalu mengedepankan aspek kebersamaan. Oleh karena itu, mereka terus menjalin komunikasi politik guna melalukan penjajakan kerja sama.

Ketika penjajakan koalisi, kata Masinton, PDIP tidak bicara soal calon yang bakal diusung. Melainkan bicara mengenai kesamaan frekuensi, ideologi dan program-program. Baru dari sana, mereka bicara siapa sosok yang bakal diusung untuk menjalankan harapan-harapan yang telah mereka bicarakan.

Masinton menganggap, penjajakan sangat penting sehingga bukan orang dahulu yang diumumkan sebagai capres. Kemudian mengumpulkan syarat-syarat yang telah ditentukan seperti memenuhi presidential threshold (ambang batas dukungan mengusung capres-cawapres) 20 persen. Jika ada yang seperti itu, pria yang duduk di Komisi XI DPR RI ini sangat menyayangkan.

“Ingin berkuasa walau syarat belum memenuhi. Apalagi, jika dilihat dari rekam jejaknya. Jadi, penuhi dulu syaratnya. Baru bicara orang yang mau diusung,” sindir Masinton.

Masinton menyatakan, PDIP sangat terbuka menjalin kerja sama dengan sejumlah partai politik (parpol). “Artinya, kami bisa koalisi dengan teman-teman Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu. Dengan Koalisi Perubahan, mohon maaf,” sodok Masinton. Sebab, PDIP bersama dengan parpol koalisi di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan perubahan dari fase pertama di tahun 2014-2019.

Dilanjutkan pada periode 2019-2024, sehingga telah berada di rel perubahan. Selanjutnya, mereka terus melakukan langkah-langkah penyempurnaan sampai Indonesia Emas atau tahun 2045 mendatang. Untuk itu, dilakukan pembangunan di sektor pertanian, infrastruktur, perairan, maritim dan penguatan sumber daya manusia.

“Artinya, pembangunan bukan hanya sekedar fisik. Melainkan jiwa, mental dan karakter manusianya. Itulah yang dimandatkan oleh konstitusi kita, undang-undang dasar kita. Jadi, itu yang buat prinsip PDIP adalah gotong royong dan tidak akan berjalan sendiri,” papar Masinton.

Sementara Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Budi Satrio Djiwandono mengatakan, Partai Gerindra siap berkolaborasi dengan PKB menuju Pemilu 2024. Namun, mereka masih terbuka dengan parpol lain. Terlebih Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah berpesan, mereka terus membuka diri dan membangun komunikasi yang baik dengan parpol lainnya.

“Setiap pimpinan itu menjalankan komunikasi, silaturahmi dan tidak tertutup kemungkinan nanti ada kerja sama lagi. Apakah itu koalisi atau sebagainya. Kami akan terus komunikasi untuk mencapai sebuah kesepakatan, persamaan visi dan misi guna memberikan gagasan serta solusi bagi segala macam tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia,” terang Budi.

Intinya, lanjut pria yang juga sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto selalu mengingkatkan kepada para kadernya mengenai bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa kuat, besar dan maju jika bersama-sama dan bersatu. Teladan itu, Prabowo tunjukan setelah berkompetisi dengan Jokowi di pemilihan presiden 2014 dan 2019.

Prabowo bergabung di pemerintahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan kelanjutan cita-cita para pendiri bangsa. “Ini pesan yang harus kita gaungkan terus. Kita tidak tahu di pilpres nanti ada berapa calon. Intinya, kita berkompetisi secara damai dan sejuk. Beradu argumen dan beradu solusi yang konkrit,” jelas Budi. *k22

Komentar