nusabali

Akun Palsu Penipuan Marak di Buleleng

  • www.nusabali.com-akun-palsu-penipuan-marak-di-buleleng

SINGARAJA, NusaBali
Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfo Santi) Buleleng sepanjang tahun 2022 lalu menerima aduan dan temuan akun palsu atau hoax.

Akun tersebut dibuat sebagai modus penipuan. Pejabat di lingkup Pemkab Buleleng pun seringkali menjadi sasaran akun palsu.

Kepala Dinas Kominfo Santi Buleleng Ketut Suwarmawan, Kamis (16/2) mengatakan, sepanjang tahun 2022 lalu ada 110 pengaduan dan temuan akun palsu. Rata-rata akun palsu itu beredar di aplikasi WhatsApp dengan memakai foto profil yang diambil dari media sosial korban.

“Biasanya yang diambil adalah foto sendiri pejabat maupun masyarakat yang menjadi korban. Hal ini untuk meyakinkan target sasaran bahwa yang menghubungi adalah benar orang yang dikenal. Ada yang pejabat, ada juga dari lapisan masyarakat lainnya,” kata Suwarmawan.

Akun palsu juga kerap kali ditemukan di media sosial Facebook (FB). Namun biasanya pelaku akan mengkloning akun tidak sampai mengambil alih sepenuhnya. Dari seratusan laporan akun palsu yang diterima maupun temuan langsung Dinas Kominfo Santi rata-rata modus yang digunakan umpan untuk dibaca target sasaran yakni berupa undian maupun lelang dan juga minta ditransfer ke rekening atau dikirimkan pulsa.

Namun seiring perkembangan teknologi, Suwarmawan menambahkan modus penipuan menggunakan akun palsu yang perlu diwaspadai dengan menggunakan undangan pernikahan digital. Modus penipuan ini pun disebut mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Buleleng ini dapat berdampak kerugian korban yang lebih besar.

Hanya dengan satu kali klik secara tidak sengaja, korban bisa kehilangan info dan data penting yang tersimpan di smartphonenya. Mulai dari data kontak, password dan bisa sampai pengambilalihan mobile banking.

“Modus ini sedang viral di beberapa daerah, namun sejauh ini di Buleleng belum ada laporan korban hingga mengalami kerugian material. Kami ketika mendapatkan laporan maupun temuan langsung akan segera melakukan konfirmasi dan mengklarifikasi jika memang akun tersebut palsu,” tegas dia.

Sementara itu, dari seratusan laporan dan temuan akun palsu, masih susah untuk dipidanakan. Hal itu disebabkan karena membutuhkan bukti yang sangat banyak dan meyakinkan. Tetapi satu sisi saat ini, pembelian kartu seluler sangat mudah didapatkan dan didaftarkan. Sehingga saat dilacak, pengguna akun berada jauh di luar pulau.

“Salah satu tips menghindari ini, masyarakat yang memanfaatkan aplikasi WA, harus punya kartu selulernya. Karena kalau hanya data seluler saja yang diaktifkan, maka nomor kartu selulernya akan kembali dijual provider,” terang dia.

Antisipasi dini juga dapat dilakukan dengan menginstal beberapa aplikasi pengecekan. Misalnya pengecekan kontak dengan aplikasi Get Contact. Jika dalam aplikasi penelusuran referensinya sedikit dan ada komentar negatif, disarankan Suwarmawan untuk diabaikan. *k23

Komentar