nusabali

Erick Thohir Ketum PSSI

PSSI Bali Siap Tagih Janji Ketum Terpilih

  • www.nusabali.com-erick-thohir-ketum-pssi

Erick Thohir mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan pelatih dan pemain Tim Nasional (Timnas) U-20 untuk memantau persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023.

JAKARTA, NusaBali

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 setelah mendapatkan 64 suara dari pemilik suara (voter) dalam pemilihan yang berlangsung di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis (16/2). Erick Thohir mengungguli pesaing terkuatnya, yakni Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti yang mendapatkan 22 suara.

Satu voters yaitu PSMS Medan tidak mempunyai hak suara karena dualisme. Adapun dua calon lainnya, Doni Setiabudi, dan Arif Putra Wicaksono, sama sekali tidak mendapat suara. Sementara Fary Djemy Francis sudah menyatakan mundur dari pemilihan pada, Rabu (15/2).

"Berdasarkan penghitungan suara suara, untuk Aa Nyalla total suara 22, Erick Thohir 64 suara," ucap Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI Amir Burhanuddin. "Dengan demikian ketua umum PSSI Terpilih periode 2023-2027 adalah Bapak Erick Thohir," sambung Amir saat membacakan hasil pengumuman pemilihan ketum PSSI.

Proses pemilihan berlangsung sekitar 38 menit yang dimulai pada pukul 11.40 WIB dan berakhir pukul 12.18 WIB. Sejak awal penghitungan suara, mantan Presiden Inter Milan itu begitu mendominasi. Erick Thohir akan menggantikan peran Mochamad Iriawan.

Usai terpilih, Ketua Umum PSSI 2023-2027 Erick Thohir mengatakan, sepak bola nasional sepatutnya harus bersih terlebih dahulu baru berbicara soal prestasi. "Tidak mungkin kita bicara prestasi ketika sepak bolanya tidak bersih. Dan ini tidak mudah," ujar Erick pada jumpa pers pertamanya sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027 di sela Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, di Jakarta, Kamis kemarin. Oleh karena itu, Presiden klub Italia Inter Milan pada tahun 2013-2016 tersebut meminta seluruh pihak yang berkaitan dengan sepak bola nasional untuk memupuk nyali.

Keberanian diperlukan karena, menurut Erick, tidak ada waktu lagi untuk mengumbar teori. Semua mesti bekerja keras demi mewujudkan cita-cita. "Kita tidak perlu (hanya-red) berbicara nyali lagi tetapi bagaimana membuktikan bahwa kita memang berprestasi. Tentunya saya berharap juga dukungan dari media agar menjadi 'watchdog' (penjaga) dari sepak bola bersih," tutur pria yang juga berprofesi sebagai pengusaha itu.

Erick Thohir juga mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan pelatih dan pemain tim nasional U-20 untuk memantau persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023. "Saya akan berbicara dengan pelatih dan pemain, (dan bertanya) dukungan apa yang bisa kami berikan," ujar Erick. Dia menegaskan, timnas U-20 disiapkan secara serius untuk menggoreskan catatan positif pada Piala Dunia U-20 2023. Erick menekankan bahwa Piala Dunia U-20 merupakan agenda yang sangat penting.

Oleh karena itu, selain sukses di penyelenggaraan, Indonesia juga diharapkan tampil menggigit dalam kompetisi bergengsi itu. "Tugas berat menanti dalam 94 hari, di mana kita menghadapi Piala Dunia U-20. Itu event terbesar kedua FIFA (setelah Piala Dunia) dan tidak mungkin Indonesia menyelenggarakannya 10 tahun sekali. Artinya kita juga mempertaruhkan martabat bangsa," tutur pria yang juga anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu.

Timnas U-20 Indonesia kini tengah menjalani pemusatan latihan (TC) persiapan Piala Asia U-20 2023 di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung pada 1-28 Februari 2023. Pada ajang yang digelar pada 1-18 Maret 2023 itu, Indonesia berada dalam Grup A bersama Irak, Suriah, dan Uzbekistan selaku tim tuan rumah. Kejuaraan tersebut akan menjadi pemanasan bagi timnas menuju Piala Dunia U-20 2023 yang akan bergulir pada 20 Mei-11 Juni di Indonesia.

Sampai saat ini sudah ada 16 negara dari total 24, yang dipastikan tampil di Piala Dunia U-20 2023. Negara peserta tersebut yaitu Indonesia, Republik Dominika, Guatemala, Honduras, Amerika Serikat, Fiji, Brasil, Uruguay, Kolombia, Ekuador, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Israel, Italia, dan Slovakia.

Menanggapi terpilihnya Erick, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar Erick dapat melakukan reformasi total. "Kita harapkan dengan ketua yang baru nanti terjadi reformasi total, ini harapan dari kita sehingga persepakbolaan kita menjadi hidup," kata Presiden Jokowi di Jakarta, Kamis kemarin. Presiden Jokowi juga berharap selaku Ketum PSSI, Erick Thohir bisa meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia setahap demi setahap.

"Bisa paling tidak (di) ASEAN bisa, 'step' pertama bisa kita pegang, dan (di) Asia 'step' yang kedua bisa kita pegang, harapan pemerintah itu saja," ungkap Presiden. Presiden pun menegaskan pemerintah tidak ikut campur dalam pemilihan tersebut. "Pemerintah tidak ikut ikutan di sana, sesuai dengan statuta," tambah Presiden.

Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Shangri La akan memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif (exco) periode 2023-2027 oleh pemilik suara pada, Kamis kemarin.

Para pemilik suara PSSI terdiri 86 suara plus satu federasi tambahan. Ke-86 suara itu berasal dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi (asprov), dua asosiasi dan satu federasi futsal Indonesia. Penetapan pemilik suara ini berdasarkan peserta kompetisi untuk Liga 1, 2, dan 3. Meski tidak seluruh klub Liga 2 dan Liga 3 memiliki hak pada KLB PSSI nanti. Seluruh atau 18 klub Liga 1 otomatis mendapat suara, sedangkan dari Liga 2 dan Liga 3 hanya 16 suara atau dipilih berdasarkan posisi dari kompetisi musim sebelumnya.

Nama Erick Thohir sempat tersendat menjadi calon Ketum PSSI lewat aturan berkontribusi sebagai anggota PSSI selama lima tahun. Namun, masalah itu langsung dibantah sebab ia pernah berkecimpung di sepak bola Indonesia sebagai Wakil Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) pada tahun 2009-2019.

Erick Thohir juga tercatat pernah menjadi Direktur Keuangan Persija Jakarta pada era 2000-an. Erick Thohir saat ini juga adalah pemilik saham Persis Solo sejak 2021. Selain itu Erick Thohir juga pernah berkecimpung di Perbasi (Persatuan Bola basket Indonesia) sebagai Ketua Umum.

Sementara Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali berharap Ketua Umum PSSI terpilih untuk periode 2023-2027, Erick Thohir memenuhi janjinya untuk memperbaiki sistem sepakbola di Indonesia. Empat poin janji yang sempat disampaikan agar bisa benar-benar direalisasikan saat memimpin PSSI Pusat untuk empat tahun ke depan, yakni melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3, menerapkan VAR pada Liga 1, memperbaiki kualitas wasit, dan membangun training center untuk Timnas Indonesia.

Menurut Ketum Asprov PSSI Bali, I Ketut Suardana saat dikonfirmasi saat mengikuti KLB, Kamis kemarin, janji harus dipenuhi dan menjadi tuntutan pihak voter agar sepakbola Indonesia lebih baik ke depannya. Kata Suardana, apa yang sudah disampaikan sebelumnya sudah sangat bagus dan didukung oleh PSSI Bali. "Liga 2 dan Liga 3 memang diharapkan diputar kembali, penerapan VAR pada Liga 1, kualitas wasit yang memimpin pertandingan di semua jenjang kompetisi perlu diperbaiki, dan training center Timnas yang sangat ditunggu-tunggu," tegas Suardana.

Owner Klub Tunas Muda Ubud Gianyar ini menambahkan jika janji itu terpenuhi mudah-mudahan Ketum PSSI terpilih bisa membawa kemajuan sepakbola Indonesia lebih baik ke depan dan bisa mencapai prestasi di level internasional. Sementara itu Ketua Askot PSSI Denpasar, Anak Agung Ngurah Garga Candra Guptha juga berharap Liga 3 yang sempat dihentikan oleh PSSI Pusat akibat situasi Kanjuruhan Malang, kembali bisa diputar. "Selaku insan sepakbola, harapan kami kompetisi benar-benar diputar kembali, terutama untuk Liga 3 yang dihentikan sementara oleh PSSI Pusat," harap Candra Guptha.

Pria yang biasa disapa Turah Mantri ini melanjutkan, untuk Liga 3 karena sudah masuk ke tahun 2023 tetap diputar saja, dengan tetap mengikuti agenda kompetisi tahun ini. Hal itu dilakukan agar tidak numpuk agendanya. Dengan catatan pemenang kompetisi tahun 2022 lalu yang tetap berkompetisi maju pada Liga 3 tingkat nasional. Sementara itu salah satu Committe Eksekutif (Exco) PSSI Bali Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), I Wayan Artanayasa menegaskan sejak awal dukungan Bali memang diarahkan kepada Erick Thohir.

Semua itu karena melihat rekam jejak dan optimisme tinggi atas sosok Erick Thohir yang juga Menteri BUMN ini. "Banyak keunggulan dari figur yang juga sudah berpengalaman di sepakbola internasional, terutama salah satu klub di Italia. Saya yakin figur Erick Thohir mampu membawa perubahan ke arah lebih baik di tengah situasi Liga yang sering mendapat sorotan dan masalah," tegas Artanayasa. Dosen di FPOK Undiksha Singaraja ini mengingatkan juga untuk membangun pemahaman penonton agar menjadi penonton yang baik dan tetap berada pada ranahnya.

Menyikapi kekalahan dan kemenangan tetap dengan tenang seperti kompetisi Liga di Inggris. "Jangan lupa bangun stadion bertaraf internasional di Bali, sarana dan prasana juga harus kita suarakan ke Erick Thohir," harap Artanayasa. Kata dia, termasuk dalam membentuk 11 pemain untuk timnas senior. Baginya, selama ini Timnas sampai U-19 prestasinya masih sangat bagus, tapi kenapa saat masuk senior secara perlahan prestasi mereka menghilang. "Problem ini saya harap dicarikan jalan keluar oleh Erick Thohir," harap Artanayasa. *dek, ant

Komentar