nusabali

1 Raih Nilai Tertinggi, 2 Siswa Tidak Lulus

  • www.nusabali.com-1-raih-nilai-tertinggi-2-siswa-tidak-lulus

Seorang murid SMPN 1 Kuta berhasil meraih nilai total 388,0 yang merupakan nilai UN murni tertinggi di Bali. Sementara dua murid SMPN 1 Kuta Utara dinyatakan tidak lulus UN.

Disdikpora Badung Evaluasi Hasil Ujian Nasional SMP  


MANGUPURA, NusaBali
Pengumuman kelulusan ujian nasional jenjang pendidikan SMP secara serentak dilakukan, Jumat (2/6). Salah seorang murid SMPN 1 Kuta bernama I Putu Denio Pranatha Ramananda berhasil memperoleh nilai tertinggi UN se-Provinsi Bali. Namun, dua siswa dinyatakan tidak lulus.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung, ada dua siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian tahun ajaran 2016/2017. Dua siswa tersebut masing-masing berinisial AJ dan Komang FP, keduanya pelajar di SMPN 1 Kuta Utara.

“Betul ada dua tidak lulus ujian tahun ini. Keduanya siswa SMPN 1 Kuta Utara,” ucap Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika.

Dikatakann Astika, lulus tidaknya siswa sepenuhnya ditentukan oleh sekolah. Karena itu, mantan Kepala SMKN 1 Kuta Selatan itu meyakini sekolah punya pertimbangan sendiri tidak meluluskan dua siswanya. “Tapi untuk lebih pastinya tolong konfirmasi ke pihak sekolah. Karena sekolah yang lebih tahu,” tandasnya.

Meski dua orang tidak lulus, tapi dunia pendidikan di Badung patut berbangga. Pasalnya, I Putu Denio Pranatha Ramananda, pelajar SMPN 1 Kuta berhasil meraih nilai UN murni tertinggi di Bali. Ia berhasil meraih nilai total 388,0. Untuk peraih nilai tertinggi kedua adalah Putu Agung Kesya Wisma Winata, siswa SMPN 3 Denpasar (387,0), dan peraih nilai tertinggi ketiga adalah Ida Ayu Jayanti Kusumawardani, siswa SMPN 1 Denpasar (386,5).

“Kami tentu bangga atas prestasi I Putu Denio Pranatha Ramananda, sekalipun ujian berbasis komputer, tetapi berhasil meraih nilai UN murni tertinggi di Bali. Ini sebuah prestasi. Kami harapkan ke depannya dapat ditingkatkan,” kata Astika.

Meski begitu, pejabat asal Kerobokan itu berjanji tetap akan mengevaluasi seluruh pelaksanaan ujian nasional, baik UNBK maupun UNBKP di Badung. Ini demi langkah perbaikan ke depannya. “Contoh, sekarang baru 50 persen sekolah ikut UNBK. Mudah-mudahan tahun depan seluruh sekolah bisa ikut UNBK,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMPN 1 Kuta Utara Drs I Made Gita, membenarkan bahwa ada dua siswanya yang tidak lulus. Penyebab ketidaklulusan kedua siswa tersebut diakui karena perilaku yang bersangkutan dinilai tidak baik. Selain itu penyebab lain tidak lulusnya kedua siswa tersebut, karena sering tidak masuk sekolah tanpa alasan. Apakah sudah sesuai pertimbangan dewan guru semuanya? “Sudah, ini sudah hasil rapat bersama, para guru juga sepakat tidak meluluskan,” tegasnya.

Walau tidak lulus pada ujian kali ini, tetapi pihak sekolah masih memberikan kesempatan dan akan menerima bila seandainya kedua siswa tersebut ingin mengulang sekolah lagi. “Kami tentu welcome, tapi dengan catatan harus mengulang menjadi kelas 3 dari awal dan mengikuti ujian tahun depan, karena tidak ada ujian susulan,” tegasnya. Tetapi, lanjut Made Gita, bisa juga keduanya mengikuti kejar paket B yang setara dengan ijazah SMP. *asa

Komentar