nusabali

Belasan Hektare Lahan Pertanian Kekeringan

  • www.nusabali.com-belasan-hektare-lahan-pertanian-kekeringan

Tanggul darurat dari tumpukan karung batu dan pasir dibikin, namun tak cukup kuat sehingga lahan pertanian tak mendapatkan air.

Dam Penarukan Jebol


SINGARAJA, NusaBali
Dam Penarukan III yang berlokasi di Lingkungan Satria, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng jebol. Meski sudah mengalami kerusakan sejak bulan Februari lalu saat bencana banjir bandang yang menghantam sejumlah wilayah Buleleng, hingga Jumat (2/6) kemarin belum tertangani. Akibatnya belasan hektare lahan pertanian petani setempat tidak mendapatkan air.

Keursakan dam yang lokasinya tidak jalur dari pinggir jalan perbatasan antara Kelurahan Penarukan dengan Desa Jinangdalem, Kecamatan Buleleng, cukup parah. Bahkan bangunan bendung setinggi kurang lebih delapan meter dan panjang sepuluh meteran menganga begitu saja. sehingga air sungai yang mengalir langsung menuju ke daerah dam yang jebol tersebut.

Lima subak yang bernaung di bawah subak Gede Penarukan pun sempat dibuat bingung, karena seluruh air untuk irigasi lahan pertanian mereka lari ke kubangan jebolan. Hingga akhirnya krama subak tersebut mengakali untuk membuat tanggul untuk membelah air dan mengarahkannya langsung ke saluran irigasi.

Tanggul yang dibuat dari batu dan pasir yang ditempatkan karung pun sempat jebol dan  akhirnya kembali diperbaiki krama subak setempat.

Meski kebutuhan air untuk mengairi lahan persawahan di  subak Delod Sema, subak Babakan Penarukan, Subak Bayan dan subak Yeh Taluh dapat teratasi, tidak begitu dengan subak Tegalan di Kelurahan Penarukan.

Lurah Penarukan, Gusti Made Oka yang ditemui di kantornya sejauh ini krama subaknya masih menggunakan tanggul tersebut untuk mendapatkan air. “Yang terparah dan belum bisa teraliri air adalah subak tegalan, sejak peristiwa itu kami sudah sudah bersurat ke BPBD, agar cepat tertangani, kalau tidak lahan petani kami bisa kekeringan,” kata dia.

Bahkan tanggul sementara itu pun tidak dijamin dapat bertahan lama dan berpotensi hanyut kembali apabila air sungai yang mengalir sangat besar.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya mengatakan  bahwa penanganan perbaikan damPenarukan III sudah diusulkan pada anggaran penanganan pasca bencana di anggaran perubahan APBD Buleleng. “Kebetulan asetnya milik kabupaten perbaikannya baru bisa dilakukan di penanganan pasca bencana pada anggaran perubahan nanti. Sudah kami ajukan sebesar Rp 800 Juta,” ungkap dia. *k23

Komentar