nusabali

Ekstrakurikuler SLB Diisi Praktik Membuat Upakara

  • www.nusabali.com-ekstrakurikuler-slb-diisi-praktik-membuat-upakara

AMLAPURA, NusaBali
SLB Negeri 1 Karangasem memberdayakan seluruh siswa melalui ekstrakurikuler dengan membuat aneka upakara.

Meskipun rata-rata siswa berkebutuhan khusus dengan latar belakang fisik mengalami masalah, namun mereka mampu menuntaskan program ekstrakurikuler tersebut.  

Kasek SLBN Mudi Dwikorahesti mengkoordinasikan, membuat dupa, majajahitan sampian, canang, dan merangkai hingga menjadi satu kemasan banten, berlangsung di aula SLBN 1 Karangasem Lingkungan Telagamas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Rabu (8/2).

Siswa setempat dengan latar belakang, tuna rungu wicara (gangguan komunikasi), tuna grahita (cacat mental), tuna daksa (cacat fisik), autis (heperaktif), dan gangguan lainnya. Mudi Dwikorahesti yang memandu ekstrakurikuler itu, mendapatkan dukungan dari guru I Gusti Ayu Ratnawati, I Gusti Ayu Erawati, Made Agus Sutarjaya, Cok Istri Kumala Dewi, I Dewa Nyoman Juniadi, Sang Kompyang Arda dan lain-lain.

Semua guru pembina itu memberikan arahan dengan bahasa isyarat. "Siswa cepat mengerti membuat upakara salah satunya dengan membuat dupa, mulai dari mencelup di dalam warna hitam, kemudian menjemur sampai kering, selanjutnya mengemas," jelasnya.

Jika menginginkan dapat dupa harum, maka dalam cairan itu telah bercampur pengharum. "Ternyata tidak sulit mengajar anak-anak berkebutuhan khusus, ketrampilan, ini merupakan bagian dari pemberdayaan siswa menuju profile pelajar Pancasila," tambahnya.

SLBN 1 Karangasem, lanjut Mudi Dwikorahesti, mendidik 158 siswa yang terdiri dari 100 siswa SDLB, 38 siswa SMPLB dan 20 siswa SMALB, dengan 33 guru, sehari-hari siswa tersebut terbagi 48 kelas. Sebab, tiap angkatan, berbeda-beda kondisi fisiknya, sehingga memerlukan ruang kelas tersendiri.

Selama ini pendidikan di SLBN 1 Karangasem, jelas dia, tidak ada bedanya dengan sekolah dengan siswa normal. Anak-anak SLB juga dapat ekstrakurikuler menari, tata rias, menabuh, komputer, dan sebagainya.

SLBN 1 Karangasem yang berdiri tahun 1983, awalnya hanya SDLB, selanjutnya berkembang membuka SMPLB, dan terakhir SMALB. Dengan itu program wajib belajar 12 tahun, bisa tuntas di SLBN 1 Karangasem. Sebab, mulai dari masuk SDLB hingga tamat SMALB, terlayani.

Walau siswa dengan berkebutuhan khusus, katanya tetap layak dapat pendidikan, sesuai amanat UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.*k16

Komentar