nusabali

Belum Ada Laporan Pekerja Migran asal Bali Jadi Korban Gempa Turki

Tercatat Sebanyak 1.451 Orang PMI asal Bali di Turki

  • www.nusabali.com-belum-ada-laporan-pekerja-migran-asal-bali-jadi-korban-gempa-turki

DENPASAR, NusaBali
Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali melakukan koordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta dan Kedutaan Besar RI di Ankara, Turki, terkait kemungkinan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali yang menjadi korban gempa Turki berkekuatan M 7,7 pada, Senin (6/2) dini hari waktu setempat.

BP3MI Bali sementara ini menyatakan belum mendapatkan informasi terkait PMI asal Bali ikut menjadi korban gempa yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras, Turki. Saat ini tercatat sebanyak 1.451 orang PMI asal Bali yang bekerja di Turki.

Kepala BP3MI Bali, Anak Agung Gde Indra Hardiawan mengungkapkan, tercatat ada 1.451 pekerja migran Bali yang bekerja di Turki. Agung Hardiawan menyebut mereka bekerja jauh dari pusat gempa yang terjadi, Senin. Pekerja migran asal Bali umumnya bekerja di daerah Izmir, Antalya, dan Bodrum pada bidang jasa, spa maupun staf di hotel/restoran. "Merujuk juga keterangan pers Dubes RI di Ankara, tidak ada korban jiwa WNI pada gempa di Turki," ujar Agung Hardiawan saat dihubungi, Selasa (7/2) malam.

Meski demikian, masih merujuk keterangan pers Dubes RI di Ankara, Agung Hardiawan mengatakan terdapat sekitar 500 WNI yang tinggal di Turki pada daerah yang terkena dampak gempa. 10 orang di antaranya dilaporkan mengalami luka-luka, namun telah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.

Dalam keterangan persnya, Dubes RI di Ankara juga mengungkapkan ada lima WNI yang hilang kontak sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang selatan dan tenggara Turki. Kelimanya, yaitu seorang ibu dengan dua anaknya di Antakya dan dua orang pekerja spa therapist di Dyarbakir hingga saat ini belum dapat dihubungi. "Pihak KBRI masih melakukan pendataan," sebut Agung Hardiawan.

Dia mengatakan, sejauh ini belum ada pihak keluarga PMI asal Bali yang menghubungi pihaknya untuk menanyakan kabar keluarganya yang bekerja di Turki. Ia mempersilakan pihak keluarga PMI mendatangi BP3MI jika kesulitan melakukan komunikasi dengan anggota keluarga yang sedang bekerja di Turki. "Nggak ada yang terdata di dekat pusat gempa, jauh-jauh semua," kata Agung.

Sementara gempa dahsyat yang mengguncang Turki turut dirasakan oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Gianyar. Salah satunya Ni Putu Farida,33, asal Kecamatan Tegallalang yang bekerja sebagai spa terapis. Beruntung Putu Farida dan beberapa rekan kerjanya tidak terdampak langsung. Dia merasakan ada gempa, tapi tempatnya bekerja jauh dari pusat gempa.

"Astungkara situasi kami baik-baik saja (pasca gempa," ujar Putu Farida saat dikonfirmasi lewat massenger Facebook. Meskipun sedikit waswas, Putu Farida masih sempat berkabar kepada keluarganya di Gianyar. Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar memberikan perhatian serius terhadap kondisi PMI asal Gianyar yang bekerja di Turki. Kadisnaker Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Selasa kemarin mengatakan PMI asal Gianyar yang bekerja di Turki sebanyak 42 orang. Sampai saat ini Disnaker Gianyar terus memantau perkembangan terakhir situasi di Turki. "Kami terus memantau perkembangan terakhir terkait PMI kita (Gianyar) yang bekerja di sana," terang Surya Adnyani.

Koordinasi dilakukan dengan BP2MI Pusat, agar mendapat informasi terkait PMI asal Bali khususnya Gianyar. Surya Adnyani mengetahui gempa Turki dari informasi melalui media sosial, dan langsung kepikiran dengan PMI asal Gianyar. "Kami berdoa, semoga para PMI dalam keadaan sehat dan selamat, baik-baik saja," harapnya.

Di samping itu, kepada keluarga di Gianyar agar tidak khawatir, mengingat PMI asal Gianyar juga mendapat perhatian serius dari pemerintah. "Kepada keluarganya juga agar ikut mendoakan agar PMI yang di Turki dalam keadaan selamat, dan lebih intens berkomunikasi terkait keadaan terakhir di Turki," harapnya.

Dari data Disnaker, jumlah PMI asal Gianyar sebanyak 1.092 orang, terdiri atas laki-laki 594 orang dan perempuan 495 orang. Sedangkan desa penyumbang PMI terbanyak adalah Desa Kemenuh 47 PMI, Desa Pering 45 PMI, Keramas 44 PMI dan Desa Mas 34 PMI. Rata-rata per desa terdapat PMI sebanyak 20 orang dari 64 desa di Gianyar kecuali Desa Bresela masih nol PMI. Negara tujuan PMI asal Gianyar sebagian besar ke Turki, tujuan kedua adalah Italia, diikuti Maldives (Maladewa), Jepang, Qatar dan Kuwait. Sedangkan tujuan lainnya ada ke Amerika, Eropa dan sebagian kecil ke Afrika.

Terpisah Kepala Dinas Ketenagakerjaan Klungkung, I Wayan Sumarta mengatakan setelah mendapatkan informasi gempa tersebut, langsung melakukan koordinasi dengan menghubungi pihak agen dari PMI tersebut melalui telepon. "17 warga Klungkung yang bekerja di Turki dipastikan dalam keadaan selamat dan baik-baik saja. Mereka berangkat ke Turki pada tahun 2022 lalu," kata Sumarta, Selasa kemarin.

Dia mengaku tidak bertanya secara detail terkait keadaan dan di mana lokasi pasti para terapis itu bekerja di Turki. Namun, dia hanya memastikan para terapis itu dalam keadaan selamat dan masih bisa dihubungi oleh pihak agen, serta mengaku keadaan mereka baik-baik. "Saya minta agar agen terus berkomunikasi dengan para PMI tersebut," katanya. *cr78, nvi, wan

Komentar