nusabali

Ekonomi Bali Tumbuh 6,61 Persen

  • www.nusabali.com-ekonomi-bali-tumbuh-661-persen

Momen perhelatan G20 dan libur Nataru memberi kontribusi cukup besar

DENPASAR,NusaBali

Total perekonomian Bali pada triwulan IV tahun 2022 sebesar Rp65,65 triliun. Dengan besaran tersebut, ekonomi Bali tumbuh 3,11 persen dibanding triwulan III (2022), 6,61 persen dibanding periode sama tahun 2021.

Dan secara kumulatif dari triwulan I sampai triwulan IV 2022, tumbuh 4,84 persen. Sementara Produk Domestik Regional  Bruto (PDRB) per Kapita Provinsi Bali pada tahun 2022 tercatat  Rp55,54 juta meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp50,53 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya, memaparkan Senin(6/2). “Besaran ekonomi Bali diukur berdasarkan  Produk Domestik Regional  Bruto (PDRB),” jelasnya.

Disampaikan Hanif Yahya, pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV mengalami percepatan dibanding triwulan I, dimana ekonomi Bali hanya tumbuh 1,48 persen, kemudian triwulan II 3,09 persen.

“Namun mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan triwulan III yang mencapai 8,10 persen,” terang  Hanif Yahya.

Meski melambat dibanding dengan pertumbuhan  triwulan III 2022  sebesar 8,10 persen tersebut, pertumbuhan ekonomi Bali 6,61 persen pada triwulan IV sudah tumbuh ke arah yang positif. Hal itu mengingat pada saat pandemi ekonomi Bali sempat kontraksi -12,24 persen.
“Sekarang sudah mencapai angka 6,61 persen.”

Menurutnya data pertumbuhan  tersebut, menunjukkan  pemulihan ekonomi Bali perlahan mulai tampak. Namun belum sepenuhnya mampu mengembalikan  gemerlapnya seperti sebelum pandemi Covid-19.

Dikatakan ada sejumlah peristiwa yang berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Bali  lebih tinggi, dibanding triwulan IV tahun 2021.  Momen tersebut diantaranya terselenggaranya  perhelatan G20 yang puncaknya pada 15-16 November 2022, Kemudian liburan Natal dan Tahun Baru yang bertepatan dengan libur sekolah.

“Ini berdampak secara signifikan terhadap aktivitas perekonomian di Bali,”  terangnya. Selanjutnya geliat pariwisata selama triwulan IV 2022, yang terkonfirmasi dari tingkat penghunian kamar(TPK) hotel berbintang dan non bintang. Disusul peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat  dalam rangka persiapan menyambut hari raya Galungan dan Kuningan.

Salah satunya, kata Hanif Yahya tentu mendongkrak aktivitas dari industri pengolahan. “Hasil pendataan industri mikro kecil(IMK) tercatat meningkat 3 persen lebih  tinggi dari triwulan sebelumnya. Tambahan peristiwa lain adalah aktivitas perdagangan luar negeri yang melaju kencang dengan peningkatan ekspor barang sebesar 7,42 persen  dan juga impor barang lebih dari 200 persen.

Ditengah berbagai trend positif  yang berlangsung, BPS juga mencatat  terjadi peningkatan sejumlah  harga komoditas yang tercermin dari angka inflasi tahunan, baik di Kota Denpasar maupun Singaraja. Inflasi di Kota Denpasar sebesar 6,44 persen dan di Singaraja 4,63.

“Beberapa peristiwa yang kami catat menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dari sisi perekonomian. Juga adanya peningkatan harga-harga dari sejumlah komoditas di Kota Denpasar dan Singaraja,” ujar Hanif Yahya.

Tambahnya, secara umum hampir seluruh kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan. Hanya terdapat 3 kategori lapangan usaha yang mengalami kontraksi. Ketiganya adalah katagori E, meliputi usaha pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang. Lapangan usaha kategori A, meliputi pertanian, kehutanan dan perikanan serta kategori F yakni usaha jasa konstruksi. *K17.

Komentar