nusabali

Nenek Terjebak Reruntuhan Atap Rumah Ambruk

Di Gerokgak, Buleleng 8 Rumah Disapu Puting Beliung

  • www.nusabali.com-nenek-terjebak-reruntuhan-atap-rumah-ambruk

DENPASAR, NusaBali
Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada, Minggu (5/2) malam menyebabkan atap satu unit rumah di Jalan Melati Gang 41 A, Desa Dangin Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara ambruk.

Seorang nenek penghuni rumah bernama Linda Yani,75, terjebak di dalam kamar tidurnya. Untungnya korban hanya menderita memar pada tangan kiri akibat ditimpa kayu. Korban kemudian dievakuasi petugas BPBD Kota Denpasar ke RSUD Wangaya Denpasar untuk mendapatkan pertolongan medis. Setelah mendapatkan pertolongan, korban langsung diperbolehkan pulang. Sementara barang-barang korban dipindahkan ke rumah anaknya Joni Senjaya,55, yang berada di sampingnya.

Ditemui di lokasi TKP, Senin (6/2) pagi, Joni Senjaya mengatakan atap rumah yang ditempati ibunya seorang diri itu tak kuat menahan angin kencang yang disertai hujan lebat. "Hujan mulai pukul 20.00 Wita. Pukul 22.00 Wita hujan disertai dengan angin kencang. Hingga pukul 23.40 Wita atap rumah ambruk," ungkap Joni.

Pada saat atap rumah itu ambruk, Linda Yani sedang berada di dalam kamar tidur. Tiba-tiba material atap jatuh dan mengurung korban di dalam kamarnya. Untungnya pada saat itu Joni belum tidur dan langsung melaporkan kejadian itu ke BPBD Kota Denpasar. Sebelum petugas BPBD tiba, korban terkurung di dalam kamarnya sekitar 30 menit. Korban berhasil dievakuasi dengan selamat oleh petugas BPBD.

"Pada saat itu saya dan ibu ada di rumah. Untungnya material atap yang jatuh itu dihalangi plafon dan tembok. Tangan ibu saya alami memar akibat kena kayu yang jatuh. Ibu terjebak di dalam kamar sekitar setengah jam. Ibu bisa dievakuasi pada saat tim BPBD Kota Denpasar tiba di lokasi TKP," ungkap Joni.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengatakan rumah tempat tinggal korban merupakan mess karyawan RRI (bukan rumah hak milik). Kerugian materiil dalam peristiwa itu sekitar Rp 20 juta. "Musibah itu sudah ditangani oleh BPBD Kota Denpasar. Atap rumah itu ambruk karena angin kencang dan juga mungkin akibat kayunya sudah lapuk. Intinya sudah dalam penanganan petugas dari Kota Denpasar," pungkasnya.

Sementara di Buleleng, bencana angin puting beliung menyapu 7 rumah di Desa Banyupoh dan 1 rumah di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Minggu (5/2) pukul 23.15 Wita. Kerusakan terparah rata-rata terjadi di bagian atap rumah warga, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Salah satu korban warga Banjar Dinas Melanting, Desa Banyupoh, Kadek Sudarsana yang dihubungi via telepon, Senin (6/2) mengatakan saat kejadian dirinya sedang duduk di teras rumah. Tiba-tiba saja pada pukul 23.15 Wita dia melihat kanopi rumahnya sudah diterbangkan angin dan langsung terhempaskan di halaman rumah.

“Angin kencang itu sudah dari jam enam sore. Saat kejadian awalnya saya dengar suara spandek tetangga ribut sekali diterbangkan angin. Beruntung atap rumah saya rangkanya pakai kayu. Jadi rusak di bagian depan saja,” ungkap Sudarsana. Akibat kejadian itu dia mengalami kerugian material sekitar Rp 5 juta.

Camat Gerokgak, Ketut Aryawan dihubungi terpisah mengatakan sudah menerima laporan kerusakan akibat puting beliung yang total menimpa 8 KK warga Desa Banyupoh dan Desa Pemuteran. Untuk di Desa Banyupoh  berdampak pada 7 KK di Banjar Dinas Geria, Banjar Dinas Melanting, Banjar Dinas Kerta Kawat, Banjar Dinas Karang Sari dan Banjar Dinas/Desa Banyupoh. Kerusakan material atap rumah yang diterbangkan angin mencapai Rp 89 juta. Sedangkan satu rumah lainnya milik warga di Banjar Dinas Loka Segara, Desa Pemuteran yang mengalami kerusakan atap dengan kerugian Rp 3 juta.

Sementara itu Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi dihubungi terpisah mengatakan angin kencang yang terjadi Minggu malam di Buleleng, tidak hanya menerbangkan atap warga. Dua pohon tumbang juga dilaporkan terjadi. Satu pohon kunyitan di Banjar Dinas Geria, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak berdiameter 2 meter tumbang menutupi aliran sungai dan menimpa palinggih.

Peristiwa ini terjadi pukul 21.00 Wita. Pada waktu yang sama pohon tumbang juga terjadi di Banjar Dinas Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng yang menutupi akses jalan. “Dari peristiwa bencana angin kencang dan angin puting beliung ini 3 KK di Banyupoh mengungsi sementara di rumah tetangga, karena atap rumah mereka sedang dalam perbaikan. Kami imbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada dan hati-hati karena angin kencang ini diprediksi masih akan terjadi,” tegas Ariadi. *pol, k23

Komentar