nusabali

Pemkab Gianyar Lombakan Puspa Aman

  • www.nusabali.com-pemkab-gianyar-lombakan-puspa-aman

GIANYAR, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar lomba sinergitas Puspa Aman Aku Hatinya PKK dan pengelolaan sampah berbasis sumber.

Penilaian dilakukan berjenjang dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Gianyar Dewa Ngakan Ngurah Adi mengatakan, penilaian tingkat kecamatan dimulai Senin (6/2) sampai Jumat (10/2).

Penilaian tingkat kabupaten digelar pada 20-24 Februari 2023. “Semua desa ikut. Kami cari pemenang dua desa tingkat kecamatan untuk maju ke kabupaten. Selanjutnya untuk lomba tingkat kabupaten ditetapkan Juara 1, 2, 3 dan harapan,” jelas Dewa Adi. Kriteria penilaian beragam. Diantaranya kelembagaan Puspa Aman, inovasi BUMDes, Puspa Aman sebagai agrowisata, dan Puspa Aman sebagai tempat edukasi lingkungan atau sekolah alam. Juga ada penilaian rumah bibit, sarana prasarana pendukung, kemampuan penyediaan bibit hingga pendistribusian bibit. “Ada juga kriteria demplot, seperti penyiapan media tanam dalam bentuk kebun hidroponik dan pot,” jelas Dewa Adi.

Kriteria lain yang tak kalah penting adalah pemanfaatan komoditas pertanian seperti tanaman pangan, ternak, perikanan, tanaman obat, dan tanaman Puspa Dewata. “Kriteria penilaian cukup banyak. Termasuk penerapan model usaha tani, penerapan teknologi, produksi bibit dan berapa banyak pekarangan rumah warga yang punya Aku Hatinya PKK dan kemanfaatannya,” terang Dewa Adi. Pemenang akan mendapatkan piala, piagam penghargaan, dan uang pembinaan.

Program ketahanan pangan dalam satu kesatuan disebut Puspa Aman (Pusat Pangan Alami, Mandiri, Asri dan Nyaman) Kabupaten Gianyar menjadi inspirasi ketahanan pangan nasional. Program Puspa Aman diintegrasikan dengan TPS3R sebagai penghasil kompos dan Aku Hatinya PKK sebagai bentuk ketahanan pangan skala rumah tangga. Puspa Aman mencakup usaha setiap rumah tangga untuk menyediakan pangan segar dengan memanfaatkan lahan pekarangannya.

Program Puspa Aman mencakup pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, konservasi genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), menjaga kelestarian melalui kebun bibit desa, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. *nvi

Komentar