nusabali

Dermaga Ponton Ketapang-Gilimanuk Dirombak

Diganti Movable Bridge, Perlu Waktu 8 Bulan

  • www.nusabali.com-dermaga-ponton-ketapang-gilimanuk-dirombak

Penyeberangan Selat Bali dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk atau sebaliknya, sudah tidak bisa menggunakan dermaga ponton lantaran dilakukan perombakan.

NEGARA, NusaBali
Dalam beberapa bulan ke depan, layanan penyeberangan di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya akan terhambat. Hal itu bertalian adanya proyek pergantian Dermaga Ponton yang akan dirombak menjadi Dermaga Movable Bridge (MB).  Selama proyek pergantian dermaga, itu penyeberangan di Selat Bali hanya mengandalkan 6 dermaga.

Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Djumadi, Jumat (3/2), mengatakan, proyek pergantian Dermaga Ponton, itu telah mulai dikerjakan sejak dua pekan lalu. Selama proyek berlangsung, satu-satunya dermaga apung di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu pun ditutup. "Itu bukan perbaikan. Tetapi pergantian  dermaga. Pontonnya akan diganti menjadi MB," ujar Djumadi.

Menurut Djumadi, proyek pergantian dermaga ponton itu diperkirakan akan berlangsung sekitar 7 hingga 8 bulan. Selama proyek berlangsung, otomatis hanya ada 6 dermaga yang dibuka. Yakni MB I, MB II, MB III, dan 3 Dermaga LCM. "Karena pergantian dermaga, tentu butuh waktu lumayan lama. Tetapi mudah-mudahan nanti juga bisa dipercepat," ucap Djumadi.

Djumadi mengatakan, pergantian Dermaga Ponton, itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan. Setelah diganti, akan ada peningkatan kapasitas beban dermaga. Dermaga Ponton yang ada saat ini hanya berkapasitas maksimal 10 ton. Sedangkan setelah diganti menjadi Dermaga MB, kapasitasnya akan meningkat menjadi 35 ton. "Kapasitasnya disamakan seperti MB yang lain," ujarnya.

Selama proyek pergantian Dermaga Ponton itu, Djumadi mengaku, tentunya aktivitas penyeberangan akan sedikit terhambat. Dengan penutupan sementara satu dermaga, jumlah kapal yang beroperasi pun dikurangi. Jika normal bisa dioperasikan maksimal hingga 32 kapal, saat ini hanya bisa dioperasikan maksimal 28 kapal. "Kalau sementara ini,  masih lancar. Belum ada antrean karena masih sepi. Mudah-mudahan saja nanti bisa tetap lancar," pungkas Djumadi. *ode

Komentar