nusabali

ISSI Bali: Bantuan ke Cabor JanganPukul Rata

  • www.nusabali.com-issi-bali-bantuan-ke-cabor-janganpukul-rata

DENPASAR, NusaBali
KONI Bali selaku induk cabang olahraga di Bali diharapkan tidak main pukul rata saat menggelontor bantuan ke Pengprov Cabor.

Hal itu karena tiap cabor memiliki karakteristik dan keperluan yang sangat berbeda dengan cabor lainnya. Sehingga KONI Bali diminta berlaku secara proporsional dalam memberikan anggaran ke tiap cabor.

Menurut Ketua Umum Pengprov ISSI Bali, I Wayan Mariyana Wandhira, Selasa (31/1) selama ini anggaran yang dia terima di cabor balap sepeda belum sesuai harapan awal. Untuk itu pemberian anggaran secara berkeadilan harus dilakukan oleh KONI Bali.

"Balap sepeda itu nomornya sangat banyak dipertandingan, satu nomor dengan nomor yang lainnya selalu menggunakan sepeda berbeda, tapi yang jadi masalah kita hanya diberikan anggaran dalam jumlah minim," tutur Wandhira.

Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dari Partai Golkar ini mengingatkan penyesuaian jenis sepeda dengan nomor yang diikuti oleh atletnya, tentu memerlukan anggaran yang cukup banyak. "Pada saat atlet latihan di nomor croos country itu sekali latihan saja karena di alam terbuka, sudah harus mengganti ban sepeda. Hal seperti ini harus diketahui betul oleh KONI Bali dalam memberikan anggaran ke cabor balap sepeda," tandas Wandhira. J”angan sampai anggaran yang kita terima digeneralisir dipukul rata Rp 10 juta.  Kebutuhan atlet sangat banyak, baik sarana dan prasarana penunjang berupa sepeda dan biaya perawatan sepeda itu sendiri," tutur Wandhira. Untuk itu proporsional menjadi keinginan mutlak dari ISSI Bali, agar atletnya selalu bisa latihan dengan rutin, tanpa harus memikirkan biara dari sisi sarana dan prasarana. Kata dia, sebab balap sepeda telah mampu menelurkan atlet berprestasi hingga level internasional atas nama Sayu Bella Sukma Dewi nomor Mountain Bike (MTB) Cross Country XCO sebagai runner up di Korea Selatan belum lama ini.

Atlet balap sepeda asal Denpasar yang juga sebagai eks atlet balap sepeda pada SEA Games XXXI/2022 di Hanoi, Vietnam juga potensi sekali masuk Tim SEA Games Kamboja pada 2023 ini. "Prestasi itu tidak lepas dari sarana dan prasarana yang memang cukup memadai, sehingga dengan latihan rutin mampu namanya terus berkibar sebagai atlet andalan Indonesia kedepannya," papar Wandhira.

Untuk melahirkan regenerasi Sayu Bella lainnya kita harus konsisten memfasilitasi atlet dari sisi sarana dan prasarana, sehingga atlet dapat fokus latihan saja, tanpa harus dibebani soal fasilitas sepeda lagi dan beban biaya perawatan.

Mengenai persiapan Pra PON diharapkan ada perhatian khusus dari KONI Bali terutama fasilitas penunjang yang dapat meningkatkan prestasi.  "Saya siap melakukan negosiasi ke PB ISSI untuk menarik event nasional dihelat di Bali saja di tahun 2023, semua itu sebagai upaya langkah persiapan menuju Pra PON juga," kata Wandhira. *dek

Komentar