nusabali

Empat SD Rusak Berat Dianggarkan Rp 12,6 Miliar

  • www.nusabali.com-empat-sd-rusak-berat-dianggarkan-rp-126-miliar

NEGARA, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana menyiapkan anggaran perbaikan sekolah dengan nilai total Rp 12,6 miliar di APBD tahun 2023 ini.

Rencananya, anggaran itu akan digunakan untuk perbaikan di 20 sekolah. Termasuk untuk perbaikan gedung di 4 SD yang dalam kondisi rusak berat.

Kepala Dinas Dikpora Jembrana Gusti Putu Anom Saputra, Senin (30/1), mengatakan, sejumlah gedung sekolah yang terdata rusak berat pada tahun 2022 lalu, sudah pasti diperbaiki tahun ini. Sebelumnya, ada gedung di 4 SD yang terdata rusak berat. Di antaranya di SDN 4 Melaya, SDN 6 Yehembang, SDN 2 Pohsanten, dan SDN 3 Tegal Cangkring. "Sudah dipasang anggaran untuk perbaikan sekolah di APBD Rp 12,6 miliar. Itu kita gunakan untuk perbaikan di 20 SD dan SMP. Di antaranya perbaikan gedung di 4 SD yang rusak berat itu," ujar mantan Anom.

Dari total anggaran yang disiapkan di APBD tahun ini, kata Anom, juga akan digunakan memperbaiki beberapa gedung sekolah yang dalam kondisi rusak sedang. Di samping perbaikan gedung, juga ada beberapa perbaikan pagar alas di beberapa sekolah. "Untuk perbaikan pagar alas, kita juga utamakan perbaikan pagar alas yang sudah jebol. Jadi perbaikan pagar alas nanti tidak menyeluruh. Kita tetap pakai skala priotas karena anggaran terbatas," ucap Anom.

Selain dari APBD, Anom mengaku, tahun ini juga ada bantuan perbaikan sekolah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 2,7 miliar. Anggaran DAK fisik, itu dialokasikan untuk perbaikan di 1 SD dan 2 SMP. Di antaranya perbaikan di SDN 6 Dauhwaru, SMPN 4 Negara, dan SMPN 5 Negara. "Kalau perbaikan dari DAK, itu mengunakan prinsip ketuntasan. Artinya, apa saja yang perlu diperbaiki di satu sekolah, langsung dituntaskan. Termasuk untuk kebutuhan mebeler," ujar Anom.

Anom menjelaskan, masih ada beberapa sekolah rusak yang belum tertangani dalam APBD ataupun DAK tahun ini. Termasuk diantaranya kerusakan di beberapa SD di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang sempat ditinjau oleh Wakil Bupati Jembrana bersama jajaran dinas beberapa waktu lalu.

"Kalau yang sempat kita pantau beberapa hari lalu, itu masuk rusak sedang. Nanti itu rencanaya kalau memang cukup perbaikan secara penunjukan langsung, kita perbaiki di APBD Perubahan. Tetapi kalau tidak bisa, menunggu tahun depan (2024)," ucap mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Dukcapil) Jembrana ini.

Menurut Anom, adapun masalah kerusakan gedung sekolah saat ini, didominasi kerusakan pada bagian atap. Terutama gedung sekolah dengan atap baja ringan yang telah dibangun lebih dari 10 tahun lalu. "Atap dengan kerangka baja ringan, juga cepat rusak karena sebelumya dipasangkan dengan genting biasa. Sebenarnya, kalau baja ringan, pasangannya genting metal pasir. Jadi biar lebih awet," ucap Anom.

Untuk itu, kata Anom, dalam pelaksanaan perbaikan atap gedung sekolah tahun ini, ada yang langsung diganti mengunakan kerangka kayu. Sementara untuk yang mengunakan rangka atap baja ringan, akan dipasangkan dengan genting metal pasir. "Nanti ada yang kita ganti pakai rangka kayu. Tetapi kalau yang memang rangka utama baja ringannya masih bagus dan masih bisa diperbaiki, kita ganti gentingnya," ucap Anom. *ode

Komentar