nusabali

Dua Petarung Bali Dipanggil Seleknas

  • www.nusabali.com-dua-petarung-bali-dipanggil-seleknas

Agung Marshel sempat kaget dipanggil, karena berangkatnya awal Februari, sedangkan berat badannya masih over lima kilogram. Namun dia menegaskan kesiapannya menunjukkan kemampuan terbaik.

DENPASAR, NusaBali
PB Muaythai Indonesia (MI) Pusat memanggil dua atlet Bali untuk mengikuti pemusatan latihan (Pelatnas) di Subang, Jawa Barat pada 2 Februari 2023. Keduanya adalah Anak Agung Marshel Neomonarchy Nirwikara Ananda (kelas 63,5 kg) dan Kadek Buana Sidhi (kelas 60 kg). Mereka dipanggil Seleknas atas prestasi dalam Kejurnas di Serang Banten, akhir Desember lalu.

Menurut Ketua Umum Muaythai Indonesia (MI) Bali  Made Sumitra Candra Jaya didampingi Bidang Organisasi MI Bali, I Komang Suprapta, pada Minggu (29/1),  pemanggilan dua atlet Bali itu melalui surat bernomor 90/PB.MI/I/2023 tentang pemanggilan atlet masuk Pelatnas 2023 ditandangani Ketua Harian PB MI, Fachrul Razi.  

Kadek Buana Sidhi (Karangasem) masuk pelatnas setelah meraih medali perak dalam seleknas di kejurnas di Serang Banten. Saat itu Kadek Buana kalah di final dari Rahmat Gozali (Papua).

Sedangkan AA Marshel Neomonarchy Nirwikara Ananda (kategori U 17-23) mendapatkan wild card lolos otomatis ke Timnas SEA Games Kamboja 2023, usai jadi juara di kelompok umur tersebut.

Atlet Klungkung kelahiran Denpasar itu mendapatkan wild card PB Muaythai Indonesia setelah keluar sebagai juara atau meraih medali emas pada Kejurnas di Serang Banten yang berakhir Selasa (20/12) .

"Mereka yang dipanggil harus ikut test fisik pada 2 Februari di Pelatnas Subang, Jawa Barat, semoga mampu melewati test fisik dengan baik, karena jika ditemukan fisiknya dibawah standar jelas akan dikembalikan lagi ke Pengprov masing - masing," tegas Sumitra Candra Jaya, yang pensiunan dosen Universitas Dwijendra itu.

Sumitra Candra mengakui untuk biaya keberangkatan ditanggung Pengprov. Sedangkan saat di di Subang menjadi tanggungjawab Pelatnas.

"Harapan saya mereka benar - benar bisa masuk tim SEA Games di Kamboja," harap Komang Suprapta yang juga Ketua Pengkab Muaythai Klungkung.

Sementara itu Agung Marshel mengakui sempat mendengar kabar burung dirinya dipanggil Pelatnas SEA Games karena penilaian tim pemandu bakat PB MI saat tampil di Kejurnas. "Waktu itu memang ada menghampiri saya ketika memperoleh medali emas di Kejurnas. Saat itu saya tidak menanggapi dengan serius, karena awalnya saya hanya menargetkan emas PON sambil menyelesaikan kuliah secepat-cepatnya," tutur Agung Marshel.

Dia pun mengakui kaget mendengarnya, karena berangkatnya diawal awal bulan Februari, sedangkan berat badannya masih over 5 kiloan. Karena desakan Pengprov MI dan Pengkab MI Klungkung, dirinya merasa harus siap membawa nama Bali dan Klungkung di kancah nasional ataupun international.

“Persaingan pasti sangat ketat, karena di kelas saya ada atlet-atlet profesional yang sudah berlatih selama bertahun-tahun," tutur Agung Marshel.

Sedangkan pengalamannya di Muaythai kurang dari dua tahun. Dia yakin laan juga pasti kewalahan melawannya, Sebab, katanya,modal dirinya latihan beladiri lain sejak usia empat tahun, dan pengalaman bertarung sampai patah dua kali dalam setahun dan semua pedih hidupnya dari atlet.  “Saya sudah terbiasa masuk tim dan jadi anak gawang sejak kelas 3 SD," tutur Agung Marshel.*dek

Komentar