nusabali

Kompor Macet, Tabung Melon Terbakar

  • www.nusabali.com-kompor-macet-tabung-melon-terbakar

NEGARA, NusaBali
Peristiwa kebakaran sebuah tabung gas ukuran 3 kilogram terjadi di dapur rumah warga Banjar Tengah, Desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana, Minggu (29/1) pagi.

Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Namun kebakaran tabung gas itu pun sempat memicu kepanikan.  Dari informasi, kebakaran tabung gas di dapur rumah keluarga I Ketut Putra, 63, itu terjadi sekitar pukul 08.30 Wita. Kejadian berawal saat sang istri pemilik rumah, Ni Luh Putu Wulandari, 52, sedang memasak dengan menggunakan kompor gas dua tungku di dapurnya.

Saat hendak memasak dengan kedua tungku kompor itu, awalnya hanya satu tungku saja yang menyala. Karena satu tungku lagi sulit dinyalakan, Wulandari pun berinisiatif membakar kertas untuk memicu nyala api pada tungku tersebut.

Setelah api menyala, dia pun membuang kertas  yang dibakar itu dibuang dekat tabung gas. Tidak berselang lama, karena tabung gas yang juga diduga kebocoran, api menyambar dan membakar tabung gas. Sontak, Wulandari yang panik langsung meminta bantuan sehingga keluarganya dan sejumlah warga berdatangan ke rumah korban.

Beruntung suaminya yang cukup paham dengan cara menangani kebakaran tabung gas, langsung menutup tabung dengan kain basah dan disiramkan air sehingga api pun padam. Hanya saja, kebakaran tabung gas yang sempat membuat panik warga dan dikhawatir api membesar, kejadian itu pun sempat dilaporkan warga ke Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana. Namun saat petugas Damkar bersama petugas Polsek Kota Jembrana tiba di lokasi, api sudah padam.

Kapolsek Kota Jembrana Iptu I Putu Budi Santika mengatakan, tidak ada korban luka maupun kerugian material dalam peristiwa kebakaran tabung gas itu. Kebakaran tabung gas itu pun terjadi karena diduga tabung bocor dan ada unsur kelalaian istri pemilik rumah yang membuang kertas terbakar dekat tabung.

"Untungnya suami korban paham dengan cara menghadapi kebakaran tabung gas sehingga api tidak meluas. Itu juga sebagai edukasi kepada warga. Khususnya agar bisa melakukan penanganan awal sehingga tidak sampai menimbulkan kerugian yang besar," ujar Iptu Budi. *ode

Komentar