nusabali

Gerakan AHY Mulai Rambah Bali

  • www.nusabali.com-gerakan-ahy-mulai-rambah-bali

Pernyataan DPP Demokrat bahwa Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) disiapkan sebagai Calon Presiden untuk Indonesia Emas, semakin mendekati kenyataan.

DENPASAR, NusaBali
Selain aktif turun gunung menemui rakyat ke sejumlah daerah, baliho dan spanduk putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mulai tersebar ke seluruh Nusantara. Bahkan, baliho AHY sudah menyebar di jalan-jalan protokol kawasan Kota Denpasar.

Pantauan NusaBali, Minggu (29/5), baliho dan spanduk AHY terpasang di sejumlah ruas jalan kawasan Kota Denpasar seperti di sepanjang Jalan Gatot Soebroto Denpasar, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, dan Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra Denpasar. Spanduk dan baliho AHY tersebut dilengkapi dengan kalimat-kalimat ajakan dan imbauan yang seolah-olah menyentil kondisi bangsa dan negara saat ini.

Spanduk AHY di Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar, misalnya, banyak bertebaran dengan bertuliskan ‘Lakukan dan Tunjukan Kebaikan, Jangan Saling Menutupi Keburukan’. Ada juga spanduk AHY bertuliskan ‘Kekuasaan Itu untuk Mengayomi dan Mensejahterakan Rakyat’.

Ada lagi baliho AHY bertuliskan ‘Peduli, Serap Aspirasi, dan Beri Solusi’. Dalam baliho teresebut, di sisi kirinya berisi foto AHY, sementara di sisi kanan tertera Wakil Sekjen DPP Demokrat Putu Supadma Rudana. Ada lagi spanduk berisi tulisan ‘Pemimpin Menyayangi, Jangan Membeci’. Spanduk lainnya berbunyi ‘Kekerasan Bukan Pilihan’.

Saat dikonfirmasi NusaBali, Wakil Sekjen DPP Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, pemasangan baliho dan spanduk AHY dilaksanakan jajaran kader Partai Biru Langit secara nasional. “Pemasangan baliho dan spanyuk AHY ini bukan hanya di Bali, tapi di seluruh Nusantara. Semuanya dipasang oleh para relawan dan kader Partai Demokrat,” jelas Supadma Rudana.

Supadma menyebutkan, publik tahu dan paham baliho merupakan salah satu media komunikasi, sama dengan surat kabar. “AHY dan Demokrat menuangkan tentang persoalan riil yang dihadapi masyarakat saat ini. Mulai dari kondisi ekonomi kita, situasi keamanan, sampai situasi politik negeri ini. Mengajak masyarakat menelaah dan memahami, kenapa ini terjadi? Maka, harus ada solusi,” ujar politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Ditanya adakah AHY merupakan sosok pemimpin dan Capres 2019 yang jadi solusi, menurut Supadma, silakan masyarakat yang menterjemahkannya. “Yang jelas, perjalanan sebuah bangsa dan negara itu kan tergantung pemimpinnya juga. AHY anak muda, namun dia sudah digembleng menjadi pemimpin sejak di Akademi Militer. Bahkan, sudah 16 tahun di militer dan selalu menduduki posisi pimpinan,” kata Supadma.

“Kalau dikaitkan dengan Pilpres 2019, sosok AHY ibarat kain putih yang belum ternoda. Bagi kami di Demokrat, syarat seorang pemimpin itu adalah bersih dan belum pernah ternoda oleh satu kasus korupsi atau perkara lainnya. Jadi, masyarakat nanti silahkan mengartikan kedepan di 2019,” lanjut putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, Nyoman Rudana ini. *nat     

Komentar