nusabali

Satpol PP Gianyar Kewalahan Tangani Gepeng

  • www.nusabali.com-satpol-pp-gianyar-kewalahan-tangani-gepeng

GIANYAR, NusaBali
Satpol PP Kabupaten Gianyar hampir setiap hari melakukan penertiban baliho, pembangunan tak berizin, dan menertibkan gelandang dan pengemis (gepeng). Gepeng sering nongkrong di kawasan Ubud.

Anggota Satpol PP kewalahan menangani gepeng. Pagi diamankan, siang siang dipulangkan, namun malamnya datang lagi. Diduga para gepeng ini ada yang menggerakkan.  Kasatpol PP Kabupaten Gianyar I Made Watha mengatakan, saking seringnya menangani gepeng, anggota Satpol PP sampai hafal wajah mereka. “Gepeng yang kami amankan itu-itu saja. Wajah lama dan sulit sekali kami atasi. Pagi diamankan, malam sudah balik lagi ke Ubud,” ungkap Made Watha, Rabu (25/1). Saat anggota Satpol PP patroli, para gepeng juga kucing-kucingan. Begitu lihat kendaraan Satpol PP, mereka sembunyi.

Belajar dari perilaku para gepeng, anggota Satpol PP juga sering bersiasat. Mengelabui para gepeng, saat patroli Satpol PP ganti mobil. Tidak pakai mobil patroli. “Saat mereka kumpul di emperan toko, kami amankan,” ungkap Made Watha. Berdasarkan data, pada tahun 2022 mengamankan sebanyak 121 gepeng. “Hanya saja gepeng ini ada yang sudah beberapa kali kami amankan,” jelas Made Watha. Penanganan gepeng pernah dibahas di level provinsi. “Pengamanan gepeng perlu penanganan lintas kabupaten, tidak bisa hanya oleh Gianyar saja,” jelasnya.

Menghentikan budaya menggepeng memerlukan perubahan sikap dan perilaku agar tidak memiliki mental miskin. “Mereka hatinya yang miskin, orangnya tidak miskin. Saat kami amankan, ada yang pakai kalung emas dan bawa smartphone,” ungkap Made Watha. Saking seringnya berurusan dengan gepeng, anggota Satpol PP tahu gerak gerik mereka. Banyak yang sengaja bermunculan ketika menjelang Hari Raya Galungan. “Setelah dapat ngemis dan diamankan petugas, mereka bisa dipulangkan secara gratis,” kata Made Watha.  

Dia menduga gepeng ini ada yang menggerakkan. Para gepeng ini dalam operasinya sengaja mengajak anak kecil untuk mendapat empati. “Entah anak siapa yang diajak. Sangat kasihan, anak-anak seharusnya sekolah malah diajak menggepeng,” ujarnya. Salah satu cara menghentikan gepeng ini dengan menyiapkan rumah singgah. Jika dikembalikan ke daerah asal, pagi ditangkap, sorenya muncul lagi. *nvi

Komentar