nusabali

Potensi Gelombang Tinggi Terjadi di Selatan Bali

BBMKG Warning Nelayan dan Pelaku Wisata Bahari Waspada

  • www.nusabali.com-potensi-gelombang-tinggi-terjadi-di-selatan-bali

MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau para nelayan dan pelaku wisata bahari agar mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi yang terjadi di sekitar Pulau Bali dalam dua hari ke depan.

Untuk itu, diharapkan sebelum beraktivitas untuk mempertimbangkan informasi yang telah dikeluarkan agar mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya menerangkan dari prakiraan yang dilakukan pihaknya bahwa potensi gelombang tinggi 1,2 meter hingga 2 meter itu berpeluang terjadi di Selat Badung, Selat Bali bagian Selatan, Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, perairan Selatan Bali-NTB dan Samudera Hindia Selatan Bali-NTB.

"Dari hasil analisa yang dilakukan, bahwa potensi gelombang yang mencapai 2 meter ini diperkirakan terjadi dalam dua hari ke depan," ujar Wirajaya, Selasa (24/1). Dijelaskan, potensi gelombang tinggi ini karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 28-29 derajat celsius. Suhu muka laut yang hangat inilah yang berpotensi meningkatkan penguapan atau biasa disebut penambahan masa uap air. Tidak hanya berpotensi menyebabkan gelombang, namun kondisi tersebut juga memicu terjadinya intensitas hujan dari sedang hingga lebat di sejumlah wilayah.

"Potensi hujan ini masih terjadi, khusus untuk wilayah Bali bagian Selatan itu diperkirakan terjadi pagi hari. Sementara, Bali bagian Tengah, Barat, Timur dan Utara itu terjadi dari siang hingga sore hari," rincinya. Wirajaya pun mengimbau kepada para nelayan dan pelaku wisata bahari agar memperhatikan situasi dan kondisi sebelum beraktivitas. Hal ini semata agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ke depannya. Selain itu, dia berharap agar masyarakat untuk memperhatikan informasi resmi dari pihaknya atau instansi pemerintah terkait.  "Harapannya nelayan atau pelaku wisata lebih waspada dengan potensi tersebut serta mempertimbangkan hal itu sebelum melaut atau beraktivitas," harap Wirajaya. *dar

Komentar